Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok, sangat suka menulis...apalagi kalau banyak waktunya, lahir di Jakarta (1960), suka sekali memberikan komentar, suka jalan-jalan....jalan kaki lho, naik gunung, berlayar....dan suka sekali belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Empat Warga Kebumen Tertembak Akibat Bentrok Dengan TNI AD

17 April 2011   10:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:43 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bentrokan antara aparat militer dengan warga sipil kembali terjadi. Kali ini anggota TNI diduga terlibat bentrok dengan warga desa Jetro Jenar, Bulus Pesantren, Kebumen, Jawa Tengah pada hari Sabtu 16 April 2011. Akibat bentrokan tersebut, belasan warga mengalami luka-luka dan 4 warga mengalami luka tembak langsung dilarikan ke RSUD Kebumen sekitar pukul 15.40 WIB.

Menurut salah satu warga tersebut, keempat warga yang telah menjadi korban itu terjadi saat bentrokan antara TNI AD dari Dislibang Mabes TNI AD dan warga yang memblokade jalan menuju tanah sengketa pecah. Bentrokan terjadi di ujung desa yang selama ini menjadi lahan sengketa. Warga telah memblokir jalan masuk ke tanah sengketa. Tapi kemudian blokade di batas desa itu dibongkar TNI AD, kemudian warga tidak terima dan sempat adu mulut kemudian terjadilah bentrokan tersebut.

Keempat warga Desa Setro Jenar yang mengalami luka tembak tersebut adalah :
1. Mulyanto (21), luka tembak di punggung kanan.
2. Sarwadi, luka tembak di paha kanan.
3. Kusriyanto (29), luka tembak dibagian bokong sebelah kanan dan pelipis.
4. Surip Supangat (38), luka tembak di lengan bawah kiri dan bokong kanan.
Saat ini keempat warga tersebut masih dirawat secara intensif di RSUD Kebumen.

Bentrokan yang terjadi antara warga desa Setro Jenar dengan TNI AD tersebut juga telah disesalkan oleh pihak Kodam IV Diponegoro. Bentrokan dinilai akibat adanya aksi provokasi kepada masyarakat.

Menurut Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV Diponegoro, Letkol Zaenal M pada hari ini (Minggu, 17 April 2011), kejadian tersebut kemungkinan akibat adanya provokasi isu yang tidak benar. Menurutnya saat itu dirinya sedang berada di lapangan latihan tembak di kawasan Ambal, Kebumen. Namun warga desa Setro Jenar mendapat informasi bila lahan sengketa di perbatasan desa Setro Jenar juga dijadikan tempat latihan menambak, padahal latihan berada di kawasan Ambal. Warga tiba-tiba mendatangi kompleks Dislitbang TNI AD, mereka merusak gerbang gapura masuk komplek. Kemudian anggota mempertahankan dan membela diri, karena warga membawa senjata tajam, akibatnya terjadi keributan.

Sejak hari Senin (11 April 2011) warga desa Setro Jenar sudah protes bila lahan sengketa di desa mereka dijadikan tempat latihan tembak. Namun karena protes tersebut latihan tembak dipindahkan ke Ambal dan juga ke Lumajang, Jawa Timur.

Zaenal juga mengakui bila lahan yang saat ini digunakan Dislitbang TNI AD tersebut masih menjadi sengketa. Sejak jaman Belanda, lahan tersebut sudah menjadi milik TNI, bahkan menurutnya sejak tahun 1949 lahan tersebut sudah dijadikan tempat latihan menembak. Tetapi karena latihan menembak itu jarang dilakukan, warga perbolehkan untuk menanam palawija dan tanaman lainnya di lahan itu. Kemudian secara turun temurun, mereka menganggap lahan itu milik mereka.

Sebenarnya TNI AD sendiri akan melepaskan lahan tersebut, bila memang warga bisa membuktikan surat kepemilikan atas tanah tersebut.

Bentrokan antara TNI AD dengan warga desa Setro Jenar tersebut disebabkan permasalahan lahan sengketa di batas desa. Namun pihak TNI mengaku tembakan tersebut dilakukan untuk menjaga diri. Anggota terpaksa menghalau, tapi rupanya warga sudah terprovokasi sulit dibendung amarahnya. Sehingga anggota terpaksa melawan dan tembakan yang diarahkan ke warga untuk membela diri itu menggunakan peluru karet.

Sebanyak 7 orang diamankan dan diperiksa di Polres Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) terkait insiden bentrokan antara TNI dan warga desa Setro Jenar tersebut. Ke 7 orang tersebut diperiksa sebagai saksi dalam bentrokan itu dan diindikasikan adanya unsur pidana. Unsur pidana dalam insiden bentrok antara TNI-AD dan warga di sekitar Dislitbang TNI-AD terlihat dari adanya bekas pengrusakan dan bekas blokade yang dilakukan warga.

Pemeriksaan dilakukan bekerjasama dengan POM di TKP, sebab ada unsur TNI-AD yang terlibat. POM dilibatkan untuk menyelidiki jika ada unsur pidana yang dilakukan oleh anggota TNI. Dalam proses penyelidikan dan penyidikanya nanti antara POM dan TNI-AD akan melakukan cross chek hasil temuan-temuan di lapangan. Kondisi dan situasi Desa Setro Jenar, Kecamatan Bulus Pesantren, Kebumen saat ini berangsur aman dan kondusif serta normal kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun