Akibat ledakan di dasar Danau Batur di Kintamani Bali, sebanyak tiga kali, puluhan ton ikan telah mati mendadak di danau itu. Ledakan tersebut terjadi pada hari Rabu tanggal 22 Juni 2011 sebanyak dua kali dan pada hari Kamis tanggal 23 Juni 2011 sebanyak satu kali.
Menurut Kepala Desa Buahan, Bangli, I Made Antara, diduga kuat penyebabnya adalah ledakan di dasar Danau Batur yang melepaskan belerang dengan kadar tinggi. Ledakan pertama itu yang besar, terjadi tepat di kaki Gunung Batur yang menyebabkan belerang tumpah dan menimbulkan ikan-ikan mati. Sementara letusan berikutnya tidak terlalu besar. Pada ledakan yang ketiga menyebabkan belerang kembali tumpah ke danau. Ledakan itu terdengar oleh warga, karena bunyinya begitu keras. Dua ledakan pertama, terjadi pada pada tempat terpisah dari letusan ketiga.
Sementara itu menurut Kepala UPT Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Gede Suarjana, bahwa pihaknya masih melakukan uji sampel terkait kematian massal ikan tersebut. Namun, ia memprediksi, itu akibat letusan belerang dari dasar danau yang berhubungan erat dengan Gunung Batur.
Kepala Bidang Informasi dan Data BMKG Bali, Endro Tjahono mengaku belum mengetahui informasi tentang letusan Gunung Batur. BMKG tak mengamati langsung tentang gunung berapi. Menurutnya, kalau untuk gunung, silakan Tanya langsung ke Dirjen Vulkanologi, dia yang tahu persis.
Lalu Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Bali, yang membawahi Pusdalops siaga bencana, Putu Suardhika mengatakan dari hasil penelitian dan pemantauan di Danau dan Gunung Batur, menunjukkan belum ada aktivitas ke arah ledakan Gunung Batur.
Dari informasi BMKG dan berdasar alat pemantau kita di sana, tidak ada ledakan, tidak ada gempa. Hingga saat ini Gunung Batur tetap aman, meski gunung tersebut merupakan gunung berapi.-
*(Sumber dari berbagai media)
