Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok, sangat suka menulis...apalagi kalau banyak waktunya, lahir di Jakarta (1960), suka sekali memberikan komentar, suka jalan-jalan....jalan kaki lho, naik gunung, berlayar....dan suka sekali belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bertaruh Nyawa Demi Menuntut Ilmu

14 April 2011   07:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:49 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejam yang lalu saya menonton berita ‘Seputar Indonesia Siang’ di RCTI, ada seorang siswa perempuan siswa SD di daerah Lebak Banten harus menyebrang sungai besar untuk pergi ke sekolahnya setiap hari.
Ternyata siswa yang bernama Siti Syamsiah itu harus meniti tali baja yang membentang sepanjang 70 meter diatas sungai Ciliman. Untuk sampai ke sekolahnya, siswa SD di Lebak Banteng tersebut harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai dengan tali, akibat jembatan yang ada telah putus akibat diterjang luapan air sungai Ciliman pada bulan November 2010 lalu. Hanya dengan tali baja yang membentang di atas sungai yang tersisa dari jembatan tersebut itulah, Siti, Pelajar kelas dua SD Cicaringin Kecamatan Gunung Kencana Kabupaten Lebak Banten, menyeberang setiap hari.

Sudah hampir empat bulan lebih warga Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, Banten terisolasi akibat Jembatan gantung yang ambruk diterjang hujan deras dan puting beliung tersebut.
Mereka sampai dengan saat ini belum mampu membangun kembali jembatan gantung yang selalu dilintasi ribuan orang dari sejumlah desa setiap harinya.
Masyarakat sekitar sangat berharap agar Pemerintah Kabupaten Lebak segera membangun jembatan gantung tersebut. Karena akibat jembatan ini ambruk, anak-anak banyak tak tidak bisa bersekolah. Karena bila air sungai meluap, anak anak sekolah terpaksa bolos karena takut diterjang.

Jembatan gantung ini adalah satu-satunya akses yang menghubungkan antardesa di Kecamatan Gunung Kencana. Semua masyarakat harus melintasi jembatan gantung melewati Sungai Ciliman. Bila hujan deras di daerah ini akan menyebabkan sungai tersebut meluap. Dan akibat hujan deras selama beberapa bulan terakhir, kondisi perekonomian warga menjadi lumpuh. Desakan agar Pemkab segera memperbaiki jembatan juga datang dari anggota DPRD Lebak dari Fraksi Demokrat, Sirod. Menurutnya agar dinas terkait cepat melakukan perbaikan jembatan gantung tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Tatang Hidayat mengaku pihaknya sudah melaporkan pada bulan Nopember 2010 lalu ke Pemkab Lebak tentang ambruknya jembatan gantung akibat bencana alam.

Hingga kini belum ada upaya perbaikan jembatan oleh pemerintah. Warga berharap, pemerintah segera memperbaiki jembatan itu karena tali penyeberangan berisiko tinggi dan tak mampu bertahan lama. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini jembatan gantung tersebut bisa dibangun kembali oleh Pemkab Lebak !

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun