Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok, sangat suka menulis...apalagi kalau banyak waktunya, lahir di Jakarta (1960), suka sekali memberikan komentar, suka jalan-jalan....jalan kaki lho, naik gunung, berlayar....dan suka sekali belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teks Pidato

12 Mei 2013   18:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:41 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teks Pidato
Puisi : Edy Priyatna

Sekarang saatnya kita mendengarkan nasihat pemimpin negeri ini
duduk manis dengan berpangku tangan
diawali prakata pembawa acara
yang ikut berpartisipasi memberikan sedikit wejangan
kendati kata-katanya sudah sering kita dengar

Apalagi yang ada di media-media
di koran-koran
di layar-layar
di radio-radio
dan di warung-warung
bahwa kita harus selalu sabar dan sabar

Menginginkan kemudian sampailah sang pemimpin maju ke podium
dengan raut wajah memancarkan wibawa
sorot mata yang tajam mengisyaratkan ketegasan
lalu mulailah beliau mengeluarkan teks pidato
dari kantong baju kebesarannya

Terus sekalian mengeluarkan kaca mata mahalnya
terlihat membaca dengan amat lantang
namun kita semua saling berpandangan
satu sama lain……..
karena kita tidak dapat mendengar suaranya dengan baik

(Pondok Petir, 09 Mei 2013)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun