Hingga hari ini masyarakat sekitar masih belum banyak mengetahui bahwa Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda masih berstatus Siaga level III. Pada hari ini Rabu 29 Desember 2011, dilaporkan telah terjadi gempa sebanyak satu kali dan mengeluarkan hembusan yang berhawa panas.
Menurut Kepala Pos Pemantau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton Tripambudi, GAK mengeluarkan hembusan tersebut selalu tidak menentu, kadang secara berkali-kali atau jumlahnya tidak tetap, namun masih tetap membahayakan.
Status GAK Siaga level III tersebut tercatat sudah bertahan selama 90 hari sejak tanggal 30 September 2011 yang lalu dan saat itu GAK menjadi salah satu dari 100 gunung berapi yang masih terus dipantau Badan Antariksa AS, NASA melalui satelit Earth Observing-1 atau EO-1. NASA terus mengamati GAK karena terus-menerus bererupsi hingga hari ini.
Dengan ada gempa dan hembusan GAK pada hari ini pihak pos pemantau masih meminta warga serta turis untuk menjauh dari lokasi kegempaan tersebut. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masih melarang warga untuk mendekat ke lokasi kegempaan sampai radius dua kilometer, karena berbahaya bagi siapapun. Jarak aman mash pada radius dua sampai tiga kilometer dari badan gunung. Walaupun kegempaan sudah cukup renggang dibandingkan sebelumnya,
Potensi letusan dan erupsi material vulkanik tetap ada meskipun berkekuatan rendah dan hanya jatuh di sekitar gunungnya untuk membentuk kubah baru dan menambah ketinggian. Untuk itu kepada semua pihak hendaknya tetap waspada karena letusan dapat terjadi sewaktu-waktu di luar dugaan.
Diharapkan kepada para nelayan yang beraktivitas harus tetap menjaga jarak aman yang telah ditentukan. Sedangkan bagi warga yang tinggal di daerah terdekat dengan gunung tersebut diminta tidak perlu cemas, namun tetap waspada dan tidak mendekat sebatas yang telah ditetapkan. Mudah-mudahan status GAK tidak meningkat lagi sehingga tidak akan membahayakan penduduk disekitarnya.
* (Sumber dari berbagai media)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H