[caption id="attachment_118243" align="aligncenter" width="448" caption="sumber denmasrul.com"][/caption]
Sahabatku, lihatlah bintang-bintang dan langit yang terus membiru tengadah dan lihatlah bintang-bintang hidup di angkasa bintang-bintang hidup di bumi engkaulah itu bintang-bintangku…….. ........Engkaulah bintang yang telah hadir ........bersinar dengan ilmu ........bercahaya dengan Sang Pencipta Engkaulah yang terindah tercantik dan sempurna gemerlap dan benderang........ ........Engkaulah itu, bersamaku ........yang sedang disalinkan ........engkau sendiri yang menyalinkan diri ........seperti cita-citamu menjadi bintang
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Ada kalanya membulat penuh saat dikitari biasnya sekali lagi permainan dimulai........ ........Ada waktunya naik setelah turun ........ada saatnya sang kelana kembali ........pulang kegubuknya Alang-alang tumbuh kerontang menitis menjadi perdu-perdu menjadi pohon-pohon yang mati menitis pada satwa menjelma menjadi orang lalu ditempa api membara lalu ingat akan gubuknya yang jauh lalu mengenang dirinya sendiri yang rindu rasa menyatu........ ........Ada saatnya orang merasa puas ........menjadi orang ........menjadi bintang ........yang siap menjadi penuntun Diriku berputar dari dataran rendah dalam kesadaran menjadi kesempurnaan sosok jiwa dari nyata ke wujud cahaya........ ........Bagai kepompong yang menjelma ........dari merayap ........menjadi haru ........dari berat ........menjadi sukacita ........indah ........hinggap di pohon ........melayang terbang……………. Pondok Petir, 22 Juni 2011 (Edy Priyatna)
___________________________________________________
DESA RANGKAT  menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda,  datang, bergabung  dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H