Mohon tunggu...
Edy Nugraha
Edy Nugraha Mohon Tunggu... -

Pengajar Bahasa Indonesia di salah satu sekolah di Jakarta | Menaruh minat besar pada bahasa, budaya, filsafat, dan pendidikan |.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Aksi (dan) Demonstrasi

22 Januari 2012   05:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:35 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Aksi (dan) Demonstrasi

Edy Nugraha

Sering di suatu universitas, mahasiswa dalam menyikapi suatu isu, biasanya mereka melakukan aksi. Misalnya saja seruan aksi tolak UU BHP. Beberapa hari yang lalu pula saya mendengar obrolan orang lain bahwa ada demonstrasi di depan DPR. Kedua pernyataan tersebut merujuk pada hal yang sama, namun ada beberapa perbedaaan makna.

Demonstrasi adalah pernyataan protes yang dikemukakan secara massal; unjuk rasa (KBBI Edisi Ketiga: 2007). Masyarakat memang kerap menggunakan kata ini ketika melihat segerombolan orang yang berbondong-bondong membawa spanduk, meneriakkan seputar masalah-masalah yang sedang terjadi di Indonesia. Dilihat dari artinya, kata demonstrasi memiliki konotasi negatif, yaitu pada kata protes yang berarti ketidaksetujuan, penentangan, dan penyangkalan.

Aksi adalah gerakan, tindakan, dan sikap (KBBI Edisi Ketiga: 2007). Kata ini lebih bermakna netral dan luas dibandingkan kata demonstrasi karena aksi tidak selalu protes, bisa saja sebagi dukungan ataupun tuntutan yang sama sekali berbeda dengan makna protes. Demonstrasi merupakan bagian dari aksi karena hal itu adalah salah satu bentuk tindakan. Maka sering kita dengar di media massa “aksi demonstrasi” atau “aksi unjuk rasa”. Mungkin ini merupakan alasan mahasiswa lebih suka menggunakan kata aksi.

Oh iya, aksi—dalam istilah politik Belanda ketika memerangi Indonesia untuk menjadikan jajahannya—berarti gerakan yang bermaksud memulihkan keamanan. Nah, jika dalam aksinya mahasiswa sering menimbulkan kericuhan, sesungguhnya siapa yang sering melakukan aksi? Yap, jawabannya adalah aparat keamanan atau polisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun