Mohon tunggu...
Edy Gunarto
Edy Gunarto Mohon Tunggu... Relawan - atasan langsung

manusia nomaden di abad modern, menulis apa saja yang kira-kira tahu...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Bisa Demo Anarkis, Perusahaan juga Bisa Memblacklist

26 Maret 2012   04:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:28 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="demo rusuh mahasiswa di Makassar"][/caption]

Tadi pagi saya berbincang dengan seorang pegawai di sebuah bank BUMN, mengenai macam-macam dan akhirnya bemruara pada kabar mengenai adanya isu demo besar pada Selasa 27 Maret besok.  Bagaimana gaya demo di Kota Makassar tentu semua sudah mafhum. Teman ngobrol saya tersebut kemudian menceritakan bahwa bank tempat dia bekerja  memutus hubungan dengan sebuah perguruan tinggi swasta ternama di Makassar yang sebagian mahasiswanya sering demo di depan kampus. Bukan hanya tidak menerima pegawai alumnus perguruan tinggi tersebut, namun kantor cabang tempat dia bekerja akan menolak semua bentuk kerjasama yang dari dan atas nama kampus tersebut, baik dari lembaga perguruan tinggi, organisasi mahasiswa maupun mahasiswanya. Permintaan kerjasama pembayaran uang SPP, proposal bantuan dari organisasi mahasiswa sampai permintaan untuk PKL mahasiswa tingkat akhir. Semua ditolak dengan halus, dengan berbagai alasanSeperti pepatah Jawa dadiya godong moh nyuwek, dadiya banyu ora nyawuk (kalo jadi daun ogah menyobek, jadi air pun tak sudi mengambil barang sedikit alias sudah benci banget).

Kejadian bermula saat terjadi suatu demonstrasi oleh mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi swasta yang kemudian berujung ricuh. Pihak bank kemudian menderita kerugian berupa pagar kantor roboh.  Sebuah kendaraan layanan operasional milik bank juga rusak pada bagian kaca dan body karena dihujani batu oleh mahasiswa karena kendaraan tersebut digunakan untuk berlindung anggota polisi. Kerugian memang tidak seberapa karena sebagian diganti oleh asuransi dan pihak kampus sudah meminta maaf, namun pihak bank sebagai korban juga tidak begitu saja melupakannya. Dadiya godong moh nyuwek, dadiya banyu ora nyawuk.

Dalam 1 kampus, mahasiswa yang hobi demo memang tak seberapa, tapi mereka membawa nama kampus. Maka entah siapapun yang berbuat ulah, yang diberitakan adalah perguruan tingginya. Tidak adil memang jika karena ulah segelintir orang kemudian disamaratakan. Demo mahasiswa kan juga tujuannya untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat banyak, untuk bangsa dan negara, begitukilah sebagian orang. Pendapat saya, argumen tersebut banyak salahnya. Pihak perguruan tinggi tentu mempunyai kewenangan untuk mengatur kegiatan mahasiswa di kampus maupun mengatasnamakan kampus dan bahkan bisa mengkondisikan mahasiswa agar tak punya banyak waktu nganggur agar fokus dengan belajar. Dengan peningkatan disiplin perkuliahan pun bisa menjadikan mahasiswa berpikir ulang jika ingin bolos kuliah untuk ikut demo. Dengan demikian, pihak perguruan tinggi juga turut bertanggungjawab atas kegiatan mahasiswa binaannya.

Demo-demo mahasiswa yang "memperjuangkan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara" pun menurut saya banyak omong kosongnya tanpa memberikan solusi konkret. Mahasiswa mengkritik pengurangan subsidi BBM namun tak memikirkan beban pemerintah atas subsidi BBM. Demo-demo oleh mahasiswa pun banyak yang tidak bermutu, hanya berteriak-teriak di pinggir jalan tanpa kejelasan siapa yang diteriaki. Teriakannya pun tak jelas karena diteriakkan tanpa kejelasan irama dan itonasi. Pokoknya teriak. Jika demoa dilakukan dengan membuat macet jalan raya, membakar ban, menyandera truk/tangki dan kendaraaan plat merah, maka yang ada pasti hanya antipati masyarakat.  Jika demo dicuekin, mahasiswa sering marah dan berujung merepotkan petugas polisi yang mengamankan. Padahal mau didenagrkan atau tidak adalah hak si pendengar. Salah sendiri ngomong dengan teriak-teriak hingga tidak menarik simpati.

Mahasiswa.

Berlagak maha, padahal masih siswa.

Foto : http://wijasalawa.wordpress.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun