Setelah bayi mulai bisa merangkak dan kemudian belajar berjalan, menggendong juga hanya perlu untuk kepentingan mobilitas saja. Saat bayi/anak menangis karena terjatuh/kesakitan atau sebab lain yang tidak jelas, memang perlu digendong secukupnya sampai dia berhenti menangis dan emosinya cukup tenang.
Menggendong bayi untuk menidurkannya ---menurut saya-- juga kurang baik. Hal ini menjadi bumerang bagi kita, karena pada beberapa anak ada yag tidak bisa tidur kalau tidak sambil digendong, bahkan saat si anak sudah memasuki usia disapih.
Sisi positif dari anak/bayi yang tidak hobi digendong selain menghemat tenaga si pengasuh, juga menjadikan anak relatif berani bereksplorasi, tidak takut orang yang baru dikenal, juga lebih banyak waktu untuk bermain dan mengembangkan kemampuannya.
Nah, kalau anak tak terus-terusan bergelayut manja dalam gendongan, tentu yang enak juga yang mengasuhnya, kan?
Sekian sharing saya berdasarkan pengalaman saya jadi bapak 2 batita, semoga bermanfaat terutama bagi yang tengah menati kelahiran anak, atau tertarik untuk mempraktekkan kalau nanti nambah anak lagi. :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H