Mohon tunggu...
Hardiyanti Kusuma Wardhani
Hardiyanti Kusuma Wardhani Mohon Tunggu... Lainnya - Creative Writer | Mandala Enthusiast

Saya percaya bahwa selalu ada sesuatu yang baru untuk ditemukan dan setiap pengalaman adalah kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Love

Tangki Cinta yang Kosong pada Pernikahan

29 November 2023   14:23 Diperbarui: 29 November 2023   14:31 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Pixabay, Pexels.com

Pernikahan adalah perjalanan panjang yang dipenuhi dengan kebahagiaan, tantangan, dan pertumbuhan bersama. Meskipun demikian, ada saat-saat di mana perasaan harmoni tergantikan oleh kekosongan emosional yang sulit dijelaskan pada fenomena pernikahan belasan tahun yang tidak terlihat di permukaan.

Ketika memulai pernikahan, pasti akan dipenuhi oleh cinta yang hangat dan tekad untuk membina hubungan yang langgeng. Rencana masa depan yang cerah dan mimpi bersama saling memberi kekuatan untuk menghadapi segala rintangan. Namun, setelah beberapa belas tahun, beberapa pasangan mungkin menemukan bahwa tangki cinta yang dulunya penuh kini terasa semakin kosong.

Satu hal yang tak terelakkan dalam pernikahan adalah perubahan. Baik itu perubahan dalam karir, prioritas hidup, atau perubahan nilai-nilai pribadi, semua itu dapat mempengaruhi dinamika hubungan. Terkadang, pasangan mengalami pergeseran yang saling bertentangan, dan sulit untuk tetap sejalan ketika arah yang diinginkan oleh masing-masing pasangan berbeda.

Salah satu elemen kunci dalam menjaga pernikahan tetap kokoh adalah komunikasi yang baik. Seiring berjalannya waktu, seringkali mereka terjebak dalam rutinitas sehari-hari dan lupa untuk benar-benar berbicara satu sama lain. Kehilangan komunikasi yang intim dapat mengakibatkan kekosongan emosional yang perlahan-lahan menggerogoti keintiman yang pernah dirasakan.

Seringkali, tangki cinta istri atau suami menjadi kosong karena keinginan untuk perubahan yang tidak diungkapkan dengan jelas. Orang cenderung berkembang dan berubah seiring waktu, dan terkadang, pasangan harus bersedia untuk tumbuh bersama atau menemukan cara untuk mendukung perubahan tersebut. Ketidakmampuan untuk memahami dan menghormati keinginan pasangan dapat menyebabkan perpecahan emosional yang sulit diatasi.

Melihat tangki cinta yang kosong dalam pernikahan adalah panggilan untuk menyadari dan bertindak. Terkadang hanya perlu berani untuk menghadapi kenyataan bahwa perubahan diperlukan. Membuka saluran komunikasi, mendengarkan dengan empati, dan bersedia untuk berkompromi dapat menjadi langkah-langkah awal untuk membangun kembali koneksi yang mungkin terputus.

Pernikahan adalah perjalanan yang penuh perubahan dan pertumbuhan. Dalam upaya untuk memahami dan meresapi perubahan tersebut dengan cara membangun kembali tangki cinta yang terasa kosong. Hal itu memerlukan komitmen bersama untuk terus belajar, tumbuh, dan meresapi keindahan dan kompleksitas hubungan yang dibangun bersama. Meskipun tidak selalu mudah, tetapi dengan usaha dan ketulusan, bisa dibuktikan bahwa tangki cinta yang kosong bukanlah akhir dari kisah cinta kita, melainkan titik awal untuk bab yang baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun