Mohon tunggu...
Hardiyanti Kusuma Wardhani
Hardiyanti Kusuma Wardhani Mohon Tunggu... Lainnya - Creative Writer | Mandala Enthusiast

Saya percaya bahwa selalu ada sesuatu yang baru untuk ditemukan dan setiap pengalaman adalah kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gara-Gara Pala

6 November 2023   14:50 Diperbarui: 6 November 2023   15:06 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi tadi, saya memutuskan untuk memasak semur tahu dan telur puyuh, hidangan favorit suami dan putri saya. Saat saya menyisipkan parutan pala ke dalam masakan ini, aroma khasnya mengirimkan saya kembali ke pelajaran sejarah yang menggugah emosi.

Sejarah pala dan Indonesia tidak bisa dipisahkan. Pala adalah salah satu rempah-rempah yang memainkan peran penting dalam perjalanan sejarah Indonesia. Di masa lalu, rempah-rempah ini menjadi salah satu penyebab utama mengapa Indonesia dijajah oleh bangsa Eropa, terutama oleh Belanda.

Ketika Belanda mengincar kekayaan rempah-rempah Indonesia, pala menjadi komoditas berharga yang sangat mereka buru. Mereka bahkan berkompetisi sengit dengan negara-negara Eropa lainnya untuk mengendalikan perdagangan pala.

Aroma pala dalam semur saya pagi tadi membangkitkan emosi yang tak terduga. Saya merasa begitu terhubung dengan kisah perjuangan masa lalu sehingga saya terus memarut pala, seolah-olah ingin menghormati perjuangan pahlawan kita yang berjuang melawan penjajahan dengan memanfaatkan rempah-rempah ini. Meskipun penggunaan berlebihan pala dalam masakan saya tak akan mengubah sejarah, itu adalah cara saya untuk mengenang dan menghormati perjuangan mereka.

Pengalaman ini mengingatkan saya bahwa sejarah adalah bagian tak terpisahkan dari sebuah hidangan. Makanan bukan sekadar sajian lezat; ia adalah cerminan budaya, sejarah, dan identitas kita. Ketika menikmati hidangan semur tahu dan telur puyuh yang beraroma pala yang kuat, saya merenungkan kembali perjalanan panjang bangsa ini dan menghargai perjuangan untuk mencapai kemerdekaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun