Mohon tunggu...
Hardiyanti Kusuma Wardhani
Hardiyanti Kusuma Wardhani Mohon Tunggu... Lainnya - Creative Writer | Mandala Enthusiast

Saya percaya bahwa selalu ada sesuatu yang baru untuk ditemukan dan setiap pengalaman adalah kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Strategi Mengatasi Tantrum pada Anak

17 Juli 2023   15:47 Diperbarui: 17 Juli 2023   16:04 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Ron Lach, Pexels

Tantrum adalah perilaku umum yang sering terjadi pada anak-anak, terutama pada usia 1-4 tahun. Tantrum adalah ledakan emosi di mana anak akan sulit untuk tetap tenang dan jika memiliki tujuan tertentu, maka kemungkinan ia tak akan tenang sampai tujuannya terpenuhi. Tantrum bisa disebabkan oleh rasa kesal, marah, dan frustasi.

Ketika anak mengalami tantrum, penting bagi orang tua untuk tahu bagaimana mengatasi dan meredakan situasi tersebut. Pertama-tama, tetap tenang adalah kunci utama dalam menghadapi tantrum anak. Orang tua harus mencoba mengendalikan emosi mereka sendiri dan menjaga ketenangan agar tidak memperburuk situasi. Ketika anak melihat orang tua yang tetap tenang, mereka lebih mungkin untuk mengikuti dan merasa lebih terkendali.

Selanjutnya, mengajak anak ke tempat yang lebih sepi dan tenang dapat membantu mengurangi intensitas tantrum. Dalam situasi yang penuh dengan rangsangan dan distraksi, anak mungkin kesulitan untuk meredakan emosi mereka. Dengan membawa anak ke tempat yang tenang dan bebas dari gangguan, mereka memiliki kesempatan untuk lebih fokus dan mengatasi emosi mereka dengan lebih baik.

Selain itu, mengalihkan perhatian anak ke hal lain juga bisa menjadi strategi yang efektif dalam mengatasi tantrum. Misalnya, orang tua dapat memberikan mainan atau benda lain yang menarik perhatian anak dan mengalihkan fokus mereka dari situasi yang memicu tantrum. Hal ini dapat membantu anak mengubah fokus emosional mereka dan meredakan tantrum secara bertahap.

Penting bagi orang tua untuk memahami apa yang sebenarnya dimaksud dengan tantrum dan mengenali penyebabnya. Setiap anak mungkin memiliki pemicu tantrum yang berbeda-beda, seperti kelelahan, lapar, keinginan yang tidak terpenuhi, atau kesulitan dalam berkomunikasi. Dengan memahami penyebab tantrum, orang tua dapat mencoba mengantisipasi dan mencegah munculnya tantrum dengan memberikan perhatian ekstra pada kebutuhan anak.

Selain itu, orang tua juga perlu memperhatikan tujuan utama, yaitu membentuk anak dengan perilaku yang baik. Melalui pengasuhan yang tepat, orang tua dapat membantu anak belajar mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Hal ini melibatkan memberikan contoh perilaku yang baik, memberikan pujian ketika anak berhasil mengatasi emosi mereka dengan baik, dan memberikan batasan yang jelas dalam hal apa yang dapat diterima dan apa yang tidak.

Dalam menghadapi tantrum anak, kesabaran dan konsistensi sangat penting. Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak, tetapi dengan dukungan dan bimbingan yang tepat dari orang tua, anak dapat belajar mengatasi emosi mereka secara sehat dan membangun keterampilan sosial yang kuat. Ingatlah bahwa setiap anak adalah unik, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berlaku untuk anak lain. Oleh karena itu, orang tua perlu mengenali kebutuhan dan kepribadian anak mereka serta menyesuaikan pendekatan yang mereka gunakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun