Mohon tunggu...
Hardiyanti Kusuma Wardhani
Hardiyanti Kusuma Wardhani Mohon Tunggu... Lainnya - Creative Writer | Mandala Enthusiast

Saya percaya bahwa selalu ada sesuatu yang baru untuk ditemukan dan setiap pengalaman adalah kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Unfinished

24 Mei 2023   20:45 Diperbarui: 24 Mei 2023   20:46 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat mencoba berkarya, ada momen di mana keheningan dapat menghampiri. Suatu saat, saya memutuskan untuk merangkul momen tersebut saat mencoba menggambar mandala. Apa yang seharusnya menjadi pengalaman yang memuaskan, berubah menjadi sesuatu yang tak terduga.

Seiring pulpen saya bergerak di atas kertas putih, langkah demi langkah membentuk pola-pola yang indah. Saya semakin larut dalam proses menggambar mandala. Tiba-tiba, pikiran saya menjadi kosong. Tidak ada inspirasi yang datang. Saya terperangkap dalam keheningan yang membingungkan dan tak tahu harus melanjutkan apa.

Dalam kebingungan itu, tangan saya melanjutkan gerakan-gerakan tanpa arah yang tak terarah. Coretan-coretan menjadi kekacauan pada mandala. Rasanya seperti semburan frustrasi, karena ketidakpuasan terhadap hasil karya yang tak akan pernah selesai. Saat menyadari bahwa mandala yang saya gambar telah rusak, awalnya saya merasa kecewa. Mandala yang rusak menunjukkan kegagalan dan ketidaksempurnaan yang ada dalam hidup saya. 


Saya menyadari bahwa seni dan kehidupan, tak selalu ada jawaban yang jelas atau hasil yang sempurna. Terkadang, keindahan dan inspirasi dapat ditemukan di tengah-tengah kehampaan atau dalam perjalanan yang tak terduga. Mandala yang rusak menjadi pengingat penting bagi saya untuk terus menjelajahi dan menerima ketidaksempurnaan sebagai bagian tak terpisahkan dari proses kreatif dan kehidupan secara keseluruhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun