Mohon tunggu...
Edy Priyono
Edy Priyono Mohon Tunggu... profesional -

Pekerja peneliti, juga sebagai konsultan individual untuk berbagai lembaga. Senang menulis, suka membaca. Semua tulisan di blog ini mencerminkan pendapat pribadi, tidak mewakili institusi apa pun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

MU Buruk karena Moyes Grogi Ditonton Ferguson?

8 Januari 2014   18:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13891787661358093001

[caption id="attachment_289103" align="aligncenter" width="576" caption="Alex Ferguson sedang menonton pertandingan MU (sumber: www.soccernet.com)"][/caption] Dulu --waktu saya masih kecil-- ayah saya termasuk 'cukup terpandang' di desa. Boleh dibilang, beliau adalah orang ke-3 di desa setelah Kepala Desa dan Sekretaris Desa. Dalam posisi sosial seperti itu, ayah merasa punya tanggung jawab moral yang lebih besar daripada sekedar mengurus keluarga dan pekerjaannya sendiri. Salah satu bentuknya adalah berkunjung ke sekolah untuk sekedar memperlihatkan perhatian pada guru dan murid, termasuk ke SD dimana saya menjadi murid. Sekedar catatan, di desa kami waktu itu hanya ada 2 sekolah, SDN 1 dan SDN 2. Alih-alih bangga, tanpa alasan yang jelas, saya justru merasa kikuk kalau ayah sedang berkunjung ke sekolah (dilakukan pada saat jam belajar). Kalau boleh memilih, saya jelas memilih agar ayah tidak usah berkunjung ke sekolah. Tentu saja tidak semua anak punya 'masalah' seperti saya. Teman sekelas saya, anak Kepala Desa, sangat bangga saat ayahnya melakukan hal yang sama dengan ayah saya. Ada juga teman yang orangtuanya menjadi guru di sekolah yang sama, dan tampak nyaman-nyaman saja. Saya tidak tahu apakah David Moyes, manajer Manchester United (MU) saat ini, punya masalah yang sama dengan saya. Yang pasti, MU terus menciptakan rekor-rekor buruk. Yang terakhir adalah rekor kekalahan tiga kali berturut-turut yang sudah puluhan tahun tidak dialami MU. Pada saat yang sama, MU terus menciptakan rekor bagus untuk lawan-lawannya. Dalam waktu sangat berdekatan klub dengan kualifikasi 'sedang-sedang saja' seperti Swansea City, Newcastle United dan WBA mencetak kemenangan di Old Trafford (kandang MU) setelah beberapa dekade tak mampu melakukannya. Intinya, penampilan MU musim ini buruk sekali. Banyak sudah yang melakukan analisis tentang penyebabnya. Mulai dari pemecatan Rene Mulensteen (asisten pelatih masa Ferguson), pendekatan yang salah terhadap para pemain (khususnya pemain senior), metode kepelatihan yang hanya cocok untuk klub 'menengah', kelemahan di bursa transfer, hingga kegagalan taktik di lapangan. Yang saya baru baca adalah analisis John Brewin, kolumnis Soccernet.com.  Dalam blog-nya, dia menyatakan bahwa salah satu faktor yang memberikan kontribusi pada kegagalan Moyes dan MU (sejauh ini) adalah karena Ferguson selalu hadir di lapangan untuk menonton pertandingan yang dimainkan MU, baik di partai kandang maupun tandang. Yang dilakukan Fergie memang tidak umum. Sangat jarang mantan pelatih/manajer sebuah klub selalu hadir dalam pertandingan mantan klubnya. Dalam kasus Fergie, langkah itu menjadi sangat memungkinkan untuk dilakukan karena: (1) Fergie tidak dipecat, melainkan meninggalkan klub dengan kemauan sendiri, dan dalam kondisi MU berstatus juara Liga, (2) Setelah tidak melatih MU, Fergie memutuskan istirahat dari dunia kepelatihan, sehingga dia punya banyak waktu dan bisa melakukan apa saja yang dia mau. Memang, ketika memberi sambutan pada acara 'pisah-sambut' di Old Trafford, di depan Moyes dan puluhan ribu supporter MU, dia menyatakan bahwa:"Sekarang tugas anda semua adalah mendukung manajer baru". Sekarang dipersoalkan orang, mengapa dia bilang "tugas anda", bukan "tugas kita"? Benarkah Fergie secara tulus dan penuh mendukung Moyes? Jangan lupa, salah satu kelebihan Fergie (sebagai manajer) adalah sifat yang juga dimiliki oleh siapa pun orang top di dunia sepakbola, yaitu: tidak mau kalah dari siapa pun. Fergie sangat membenci kekalahan. Sekarang mulai muncul bisik-bisik, bahwa Fergie juga tidak mau dikalahkan, atau disamai, oleh Moyes. Dalam konteks itu, kehadirannya di tribun penonton lebih dipandang sebagai intimidasi ketimbang sebuah dukungan. Selain membuat Moye grogi, hal itu dipandang tidak membantu para pemain MU 'melupakan' Fergie dan sepenuhnya mendukung kepemimpinan Moyes. Kehadirannya punya nuansa berbeda dengan, misalnya, kehadiran Bryan Robson dan Jack Charlton di tribun. Tidak mengherankan, kalau Brewin punya sebuah usul yang sangat jelas : "At present, the best help he can provide Moyes is step into the shadows and not attend United matches". Intinya, lebih baik Fergie memberi dukungan kepada Moyes dan MU dengan cara lain, tidak dengan hadir di lapangan atau tribun penonton. Dengan asumsi bahwa Moyes punya masalah psikologis seperti saya (waktu kecil), barangkali saran John Brewin ada benarnya..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun