Mohon tunggu...
Edwir Rahman
Edwir Rahman Mohon Tunggu... -

Di depanku hitam. Dibelakang juga hitam. Disamping hitam mendominasi. Di atas juga hitam. Aku juga hitam. Aku berada dialam hitam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Tikus Ikut Jamuan Makan Presiden

17 Agustus 2011   16:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:41 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Disaat jamuan makan kenegaraan yang khusus diperuntukan bagi Tikus seluruh Provinsi di Indonesia..Presiden memberikan sepatah dua kata dalam kesempatan itu..

Presiden: Selamat datang semuanya. Anda-anda termasuk tikus-tikus yang beruntung mendapatkan kesempatan datang ke istana ini. Mengapa saya selaku presiden mengundang saudara, karna saya ingin mendengar pendapat dan opini tuan-tuan. Saya ingin mendengar langsung apakah tuan2 tikus mampu mengidentifikasi persoalan korupsi yang sangat sulit saya berantas. Baiklah untuk kesempatan pertama saya persilakan Tikus dari Provinsi Riau guna memaparkan kondisi terkini.

Tikus Riau: Selamat malam bpk presiden. Terimakasih kesempatan berharga ini diberikan kepada saya. Secara budaya, sosial, politik di Riau aman-aman saja. Bahkan kami sebagai mahluk tikus tak merasa keberatan jika para koruptor di istilahkan Tikus. Bagi kami mau tikus mau anjing, babi, burung, ular dan binatang lainnya tak menjadi persoalan. Bahkan ini sebuah kehormatan bagi kami. Hanya saja kami saat ini sangat takut pak presiden.

Presiden: Takut apa Tikus Riau?

Tikus Riau: Kami takut bukan kepada Koruptor atau kepada penegak hukum. Kami takut tikus di Riau saat ini sudah banyak ingin menjadi kucing bapak presiden.

Presiden: Kok bisa?

Tikus Riau: Itulah pak presiden. Kaum Kami di Riau sudah jenuh menjadi tikus. Keinginan menjadi kucing sangat tinggi. Menurut analisa kami dibeberapa kampung tikus, alasan mereka ingin menjadi kucing, pertama, kucing hidupnya enak. Nama baeknya sudah tersohor. Tidur ditempat empuk. Makan diberi, Kerjaan tidak ada, rumah diberi. Sementara kelakuanya lebih kotor dari kami. Ini tidak adil pak presiden. Coba bapak bayangkan apa sumbang sih kucing terhadap negara ini?

Presiden: Kucing banyak sekali peranya. salah satunya menangkap tikus.

Tikus Riau: Itu dulu pak presiden. Sakarang di Riau kucing kerjaanya cuma menakut-nakutin tikus aja pak. Bahkan ada korban kucing yang kami ikutsertakan dalam pertemuan ini. Mohon izin pak presiden biar dia yang menceritakan.

Presiden: Silakan, suruh dia berdiri.

Seketika tikus korban kucing itu berdiri dan memperkenalkan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun