Mohon tunggu...
Benny Adam
Benny Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Learning

Corat coret

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bangkit PWI Perwakilan kota Bogor

24 September 2014   05:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:45 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan Ketua PWI Perwakilan Kota Bogor 2014 telah selesai dilaksanakan, pada tanggal 17 september 2014 lalu bertempat di padjajaran suite hotel kota bogor. Dalam konferensi tersebut terpilih kembali H Tarwono  secara aklamasi dan dinyatakan sah oleh para pimpinan sidang dan peserta yang hadir. Formasi kepengurusan untuk periode 2014 - 2017 pun langsung dipilih untuk nantinya menjalankan roda organisasi PWI perwakilan kota Bogor. Di masa transisi sambil menunggu pelantikan, banyak hal-hal kecil dilakukan oleh pengurus baru. Mulai dari membersihkan ruangan serta perapihan seluruh berkas yang ada, hingga wacana asuransi kesehatan yang akan diberikan kepada seluruh anggota PWI perwakilan kota Bogor melalui BPJS tentunya. Dengan keterbukaan era informasi dimasa sekarang serta mudahnya membuat media baru, dari mulai media cetak, elektronik hingga online. PWI Kota Bogor dihadapakan dengan sebuah tantangan yang begitu besar. Seperti yang diamanatkan oleh Sekertaris PWI Jawa Barat Uyun Achadiat, dikutip dari website kotabogor.co.id sebagai berikut.

"Uyun kembali mengingatkan pentingnya kode etik wartawan. Diantaranya tidak boleh menerima imbalan dari narasumber. Wartawan juga tidak boleh beritikad buruk. Kode etik jurnalistik adalah koridor bekerja seorang wartawan. “Dan tugas dari pengurus yang terpilih untuk melakukan sosialisasi kode etik jurnalistik kepada teman teman wartawan dan juga masyarakat”, jelas Uyun.

“Harapan kedepannya apabila masyarakat paham kode etik jurnalistik, maka masyarakat dengan sendirinya akan mampu memfilter wartawan”, jelas Uyun, “PWI sendiri kewalahan dengan keberadaan ‘oknum wartawan’ yang kebanyakan bukan anggota dari PWI”.

Uyun juga menyoroti kebebasan pers yang membuka arus informasi sebesar-besarnya bagi masyarakat. Untuk menerbitkan media cetak saat ini tidak perlu ijin khusus. Pada akhirnya masyarakat sendiri yang menilai bobot dari suatu media.

Menyikapi permasalahan yang dihadapi, Dewan Pers akan melakukan uji kompetensi bagi para wartawan. Muda, madya dan utama adalah klasifikasi yang diberikan setelah seorang wartawan mengikuti uji kompetensi jelas Uyun."

Yang jelas, kepengurusan baru mempunyai tantangan baru untuk menghidupkan kembali organisasi pwi khususnya perwakilan Kota Bogor, agar organisasi wartawan tertua di Indonesia ini, bisa menjadi wadah bagi para jurnalis yang memang jurnalis.. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun