Mohon tunggu...
edwin nambolon
edwin nambolon Mohon Tunggu... -

bertanggung jawab dan perhatian

Selanjutnya

Tutup

Politik

Duet Sama JK, Jokowi Cuma Akan Jadi Capres Boneka

14 Maret 2014   22:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:56 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Isu yang sedang ramai sekarang ini mengenai duet Jokowi-JK maju ke Pilpres telah menimbulkan banyak tanggapan pro dan kontra. Saya pribadi tidak setuju dengan hal ini karena jika duet itu terealisasi dan menang dalam pilpres, Jokowi hanya akan menjadi boneka JK. Seperti yang kita ketahui bahwa JK merupakan pemain lama dan memiliki jam terbang yang tinggi dalam birokrasi pemerintahan negara ini dengan puncak karir sebagai Wakil Presiden dari Presiden SBY periode 2004 – 2009.

Ketika itu, JK berperan aktif dalam menjalani tugasnya bahkan melebihi kapasitasnya sebagai Wapres sehingga ia sering disebut sebagai The Real President pada periode itu. Saya akui JK memiliki kapasitas dan kualitas yang bagus dan juga cemerlang untuk menjadi seorang pemimpin negara dan selain itu, dalam meyelesaikan permasalahan negara pun ia bertindak cepat dan tidak banyak basa basi yang sesuai dengan tagline-nya yaitu Lebih Cepat Lebih Baik ketika maju Pilpres periode 2009 – 2014. Berbeda sekali dengan SBY yang sangat lambat dan terkesan banyak berfikir dalam menyelesaikan masalah. Hal-hal seperti itulah yang membuat JK disebut The Real President ketimbang SBY.

Apabila JK benar-benar menjadi Cawapres dari Jokowi, bisa dipastikan JK akan memegang peranan yang lebih ketimbang Capresnya sendiri seperti ketika bersama SBY apalagi ditambah dengan JK yang merupakan mantan Wapres yang membuat dirinya merasa lebih berpengalaman dari Jokowi yang jam terbangnya tidak lebih banyak dari JK dalam birokrasi pemerintahan . Hal ini akan membuat Jokowi hanya akan menjadi bonekanya JK.

Padahal Jokowi juga memiliki kapasitas dan kualitas yang bagus sebagai seorang pemimpin, terbukti dia berhasil meraih penghargaan sebagai walikota terbaik ketiga di dunia tahun 2012 ketika memimpin Solo karena berhasil merubah kota Solo yang tadinya banyak terjadi tindak kriminal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun