Mohon tunggu...
Edwin Gusani
Edwin Gusani Mohon Tunggu... Freelancer - Hamba, Pengelana, Football Enthusiast

"Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri," - Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenalan Lagi Yuk Apa Itu Tayamum dan Bagaimana Tata Caranya

11 Januari 2024   05:57 Diperbarui: 11 Januari 2024   06:10 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan berkemah bersama kawan yang seringkali melakukan tayamum ketika tidak menemukan air untuk berwudhu (Dokpri)

Dalil mengenai tayamum ini ada dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 43.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah mendekati salat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk sampai kamu sadar akan apa yang kamu ucapkan dan jangan (pula menghampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub, kecuali sekadar berlalu (saja) sehingga kamu mandi (junub). Jika kamu sakit, sedang dalam perjalanan, salah seorang di antara kamu kembali dari tempat buang air, atau kamu telah menyentuh perempuan,156) sedangkan kamu tidak mendapati air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci). Usaplah wajah dan tanganmu (dengan debu itu). Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (An-Nis'  [4]:43)

Berikut ini tata cara tayamum tatkala kita tidak menemukan air maupun ketika kita berada dalam keadaan sakit.

Sebelum memulai untuk melakukan tayamum, maka carilah terlebih dahulu debu yang bersih dan suci. 

Menghadap kiblat seperti halnya kita shalat, lalu ucapkanlah basmallah serta letakkan kadua telapak tangan pada debu dengan posisi jari-jarinya dirapatkan seperti tertutup.

Usapkan kedua telapak tangan pada seluruh wajah dan niat dalam hati.

"Aku berniat tayamum agar diperbolehkan shalat karena Allah swt,"

Letakkan kedua tangan kembali pada debu, jari-jari direnggangkan serta barang yang menempel pada jari tangan dilepaskan terlebih dahulu untuk sementara.

Seperti jam tangan, cincin, gelang maupun apapun itu yang berada pada lengan kita, alangkah lebih baiknya dilepas terlebih dahulu ketika tayamun.

Lalu, tempelkan telapak tangan bagian kiri di punggung tangan kanan, sekiranya ujung-ujung jari tangan dari salah satu tidak melebihi ujung jari telunjuk dari tangan yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun