Selepas shalat shubuh berjama'ah di Mushala At-Taqwa yang berada tak jauh kediaman, kerap kali barisan jamaah laki-laki lebih sedikit dari jamaah ibu-ibu yang hadir di mushala.
Pengajian rutin ba'da maghrib yang tiap harinya digelar, kini berpindah ba'da shubuh tatkala telah memasuki Bulan Suci Ramadhan.
Pengisi kajian kali pertama yang ada di Mushala At-Taqwa, yakni seorang kawan dari Alm. Abah Wahyu (Kakek), yakni Abah Iding, yang rumahnya tak jauh jua dari mushala.
Beliau merupakan teman sejawat Alm. Kakek sejak keduanya masih aktif jadi seorang guru pns, sebelum sekarang sudah pensiun dan mengabdi di masyarakat.
Ingatan ini muncul tatkala pesan yang selalu Abah Iding gaungkan dalam setiap pengajiannya sebelum mulai kepada materi utama yang akan beliau sampaikan.
Selalu terngiang dalam ingatan hingga saat ini -kurang lebih 14 tahun silam-, Abah Iding memberi pesan kepada jamaah mushala yang saat itu bersama Imam Mushala pertama yakni Alm. Pa Leni.
Abah Iding berpesan kepada jamaah kurang lebih begini,
"Jadilah engkau pengajar atau pelajar atau pendengar atau pecinta terhadap ilmu pengetahuan, dan janganlah engkau jadi orang yang kelima, yakni pelajar tidak, pengajar tidak, pendengar tidak, dan pecinta ilmu pengetahuan tidak, karena hal itulah yang akan membuatmu binasa,"
Jelas teringat ucapan tersebut hingga saat ini bahwasanya amat teramat penting untuk kita berada dalam empat yang disebutkan diatas tersebut.
Yakni jadi seorang pembelajar, jadi seorang yang mengajarkan, jadi orang yang mendengarkan, hingga jadi orang yang menyukai akan ilmu pengetahuan.