Mohon tunggu...
Edwin C
Edwin C Mohon Tunggu... Sales - Belajar menuangkan sesuatu melalui tulisan

Membaca, fotografi dan musik bergenre klasik dan oldies :) Marketing back ground. Alumni S2 Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma. X : @winchrist69 IG : @winchrist69

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Uren, Dagen, Maanden, Jaren, KJ 331 Kidung Refleksi

31 Desember 2019   14:23 Diperbarui: 31 Desember 2019   14:31 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wow, tanpa terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2019. Hmm...malah ga sampai 1x24 jam lagi kita akan memasuki tahun 2020. Jam demi jam, hari demi hari, bulan demi bulan berlalu dengan sangat cepat. Ada pekerjaan yang sudah rampung namun ada yang masih menanti untuk diselesaikan. Ada suka dan ada duka kita lalui dalam tahun 2019. 

Penggalan judul diatas merupakan sebuah title asli dari nyanyian rohani berbahasa Belanda yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia melalui Kidung Jemaat No. 331 "Siang, Malam, Musim, Tahun". 

Pada gereja-gereja konvensional biasanya lagu ini dinyanyikan pada ibadah malam tahun baru (tutup tahun) atau ibadah tahun baru. Kenapa saya kasih dalam bahasa Belanda? Gapapa sih, hanya terdengar lebih enak saja dengan judul aslinya.

Dalam bahasa Indoensia terambil dari Kidung Kemaat  No. 331 ayat 1 dan 6. Kenapa ayat 1 dan 6 karena menurut saya itu relevan dengan perjalanan waktu hingga memasuki pergantian tahun 

KJ 331 Siang, Malam, Musim, Tahun

1.Siang, malam, musim, tahun, gilir ganti melenyap

   Bayang-bayangnya berlalu, tiada satu yang tetap

   Hidup kita menjalani, jangka waktu dunia.

  Tak terulang yang terjadi, tinggal tanggung jawabnya

2.Siang, malam, musim, tahun, biar kamu melenyap

  Dalam suka dan dukaku, rahmat Allahku tetap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun