Sudah lama banget saya ndak menulis di Kompasiana ini, walaupun keinginan itu ada. Disebabkan kesibukan yang membuat saya sampai rumah sudah "gubrak" bahkan sampai tertidur di depan laptop hehe...well sekilas curhat...Tapi hari ini saya tergerak karena melihat hal yang unik untuk ditulis berkaitan dengan "Go Green".
Go green, kalimat ini sangat akrab di telinga kita akhir-akhir ini. Intinya adalah suatu upaya dalam menyelamatkan bumi akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh umat manusia itu sendiri. Bahkan pemerintah pun sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan go green ini dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat.Â
Beruntunglah bagi yang sudah mempunyai kesadaran secara individu untuk  mulai mencanangkan gerakan ini dalam kehidupannya sehari-hari. Namun demikian lebih banyak masyarakat yang perlu di edukasi akan hal tersebut. Tidak mudah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya lingkungan yang akan timbul nantinya bila kita tetap melakukan hal-hal yang merusak alam.
Osuushi Resto, sebuah resto yang sering saya kunjungi yang menyajikan  kuliner Jepang beraliran fusion berlokasi di Depok dan Kalibata City adalah salah satu resto yang merasa perlu mengedukasi masyarakat secara perlahan akan bahayanya penggunaan bahan-bahan plastik yang tidak dapat diurai bila dibuang.Â
Nah salah satu bahan plastik yang banyak digunakan dalam industri restoran adalah sedotan. Osuushi Resto bukanlah yang pertama dalam mencanangkan "no straw" dalam restorannya. Beberapa restoran franchise besar sudah melakukannya. Namun tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu perubahan ke arah perbaikan. Â
Tentunya tidak mudah membuat orang melupakan begitu saja "sedotan" untuk meminum beberapa jenis minuman. Eko Prabowo dan Rizki dari Business Development restoran tersebut mencoba untuk berinovasi dan mengantisipasi kebutuhan akan sedotan bagi para pelanggannya yaitu dengan menyediakan sedotan dari bambu....yes bambu brow...tapi tentunya yang food grade.Â
Sedotan tidak diberikan secara cuma-cuma, namun pelanggan harus membayar untuk mendapatkannya sebagai merchandise. Ngga terlalu mahal hanya Rp. 1500 per buah. Namun sedotan tersebut dapat dipakai berulang-ulang oleh si empunya karena dapat dicuci, dengan cara direndam dalam air panas, demikian menurut Eko Prabowo dan Rizki.
Inilah salah satu upaya yang dilakukan oleh Osuushi Resto dalam mengkampanyekan go green melalui program "Forget Plastic Straw". Cara yang cukup unik dalam mengedukasi masyarakat.Â
So, bukan hanya makanannya saja yang enak lho di Osuushi Resto, tapi juga niat tulus mendukung pemerintah dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan mencegahnya dari kerusakan.Â
Yuk monggo dilanjut Pak Ekoooo...dan semoga setelah tulisan ini saya mulai kembali mendapatkan spirit untuk menulis kembali hal-hal yang lain