Mohon tunggu...
Edwin Bagus Joharta
Edwin Bagus Joharta Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang menulis...

Karyawan swasta. Senang membaca, namun sudah lama tidak menulis, naik gunung dan berlari.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Internet untuk Lingkunganku

20 Desember 2014   18:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:52 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sudah bukan menjadi sebuah rahasia jika masyarakat Indonesia selalu saja acuh akan kebersihan lingkungan, terutama masalah sampah. Bukan hanya di lingkungan tempat tinggal, lingkungan bekerja, area wisata, kota dan pusat perbelanjaan, bahkan di instansi pendidikan yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat sekitar, sampah selalu saja hadir sebagai pelengkap pemandangan yang menyedihkan. Saya adalah seorang mahasiswa dari sebuah universitas di Salatiga, sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Saya selalu suka untuk berjalan-jalan saat waktu senggang kuliah di pagi maupun sore hari di area sekitar kampus. Namun selalu saja, hal yang sama membuat saya merasa enggan untuk menikmati lingkungan kampus saya. Banyak sampah tercecer di mana-mana, bahkan tak jarang sebuah pemandangan tentang bagaimana para mahasiswa dengan seenak hati melemparkan bungkus makanan, minuman, kertas atau apapun tidak pada tempatnya selalu terjadi. Mereka tampak terbiasa dengan hal itu. Mereka enggan berjalan sedikit untuk membuang sampah mereka di dalam tempat sampah yang sebenarnya telah tersedia begitu banyak. Atau setidaknya menyimpan sampah itu sementara jika mereka memang tidak menemukan tempat sampah. Itu mungkin terjadi karena kurangnya kesadaran mahasiswa akan kebersihan kampus mereka, mungkin juga terjadi karena beberapa dari mereka terlalu perpandangan sempit yang berargumen bahwa sampah-sampah yang berserakan justru menjadi pekerjaan bagi para tukang kebersihan di kampus. Membersihkan lingkungan dari sampah adalah tugas mereka sehingga mahasiswa tidak perlu repot-repot menjalankan ketertiban membuang sampah pada tempatnya. Dan bagi saya, itu adalah argumen yang salah. Saya begitu menyesalkan hal itu yang sama sekali tidak mencerminkan sikap sebagai akademisi.


Namun pandangan miring saya tentang mahasiswa-mahasiswa tersebut sempat sedikit berkurang. Sekitar satu tahun yang lalu, saya beserta beberapa kawan dari sebuah organisasi kampus pernah melakukan gerakan kampanye bersih sampah. Kami membuat seminar-seminar kecil mengenai sampah dan kebersihan lingkungan, ikut membersihkan sampah bersama beberapa tukang kebersihan dan beberapa hal sederhana lain seputar sampah dan kebersihan lingkungan. Kemudian ada juga gerakan dari beberapa mahasiswa lain yang cukup peduli akan kampus kami membuat dan menyediakan tempat sampah yang diletakkan di beberapa titik di kampus. Selain itu beberapa mahasiswa bahkan sempat membuat slogan-slogan sederhana yang ditujukan bagi mahasiswa untuk membuang sampahnya di tempat yang benar. Namun tetap saja, seiring berjalannya waktu, apa yang kami lakukan seperti tak membuahkan hasil maksimal. Masih saja banyak mahasiswa yang tak kunjung sadar akan kebersihan lingkungannya. Mereka tetap mengulangi kebiasaan buruk mereka untuk membuang sampah di sembarang tempat. Melihat hal tersebutlah saya ingin melakukan sesuatu untuk mengajak teman-teman mahasiswa menjaga kebersihan kampus kami. Di era komunikasi ini, kita begitu dimudahkan dalam menyebarkan informasi. Bayangkan saja, sebagai contoh, sesuatu hal yang terjadi di Jakarta tanpa hitungan detik langsung dapat diketahui oleh masyarakat di tempat-tempat yang jauh seperti di kota kecil saya ini, Salatiga.  Dari kenyataan itulah saya ingin membagikan pesan dalam bentuk apapun melalui media-media sosial mengenai pentingnya menjaga kebersihan. Saya ingin berbagi dengan kawan-kawan saya menggunakan internet sebagai media yang paling ampuh di era modern ini. Sebuah kampanye sederhana berupa ajakan, imbauan, atau kata-kata yang lucu namun membangun ingin saya bagikan supaya setiap mahasiswa sadar bahwa lingkungan tempatnya belajar merupakan tanggung jawab bersama untuk dijaga. Selain itu juga melalui blog pribadi saya yang selalu menjadi tempat bagi saya untuk menulis dan membagikan kisah serta pengalaman. Biarpun pihak universitas pasti memiliki dan menyediakan tenaga kebersihan untuk mengatasi sampah-sampah yang berserakan, namun itu semua tidak akan berjalan dengan baik jika mahasiswanya atau lebih luas lagi jika seluruh civitas akademika tidak turut mengambil peran dalam menjaga kebersihan kampus. Jadi, dengan internet saya ingin mengajak kawan-kawan mahasiswa untuk peduli dan ikut berpartisipasi menjaga kebersihan kampus kami.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun