Luar biasa .... seorang pengemudi di tengah kota Jakarta di siang hari bisa membawa mobil dengan kecepatan 100 km / jam, tanpa SIM dan STNK, di bawah pengaruh ekstasi, ganja dan alkohol sekaligus, menewaskan 9 orang pejalan kaki di trotoar. Luar biasa dan luar biasa .......
Di media cetak penulis membaca bahwa pengemudi mobil itu dan teman-temannya semobil malam sebelumnya mengkonsumsi alkohol, ekstasi dan ganja di berbagai tempat. Zat-zat itu begitu mudah mereka peroleh. Ini lampu merah untuk generasi muda bangsa ini, sekaligus lagi-lagi lampu merah - bahkan lampu hitam penegakan hukum karena peredaran zat-zat berbahaya yang membahayakan mental, kesehatan dan sosial itu beredar begitu mudah di tengah-tengah masyarakat.
Sulitkah memberantas peredaran zat-zat itu? Melihat begitu mudahnya diperoleh oleh pengguna, mestinya aparat dengan kemampuan intelijennya bisa lebih tahu daripada masyarakat bagaimana peredarannya. Lokasi-lokasinya kan juga hanya itu-itu saja. Dan bagaimana pemberantasannya juga kita tahu sebenarnya mudah dilakukan.
Bagaimana seorang pengemudi bisa membawa mobil tanpa SIM, STNK dan bahkan melaju di tengah kota siang hari dengan kecepatan 100 km per jam? Ini lagi-lagi adalah lampu hitam ketiadaan penertiban seperti razia di jalan raya sehingga orang-orang yang tidak bersalah menjadi korbannya secara telak.
Penulis menyampaikan duka cita mendalam untuk korban yang masih dirawat, dan untuk keluarga dari korban yang meninggal dunia. Semoga mereka segera pulih.
Sebagai warga, penulis hanya bisa menyarankan aparat penegak hukum untuk memberantas peredaran zat-zat berbahaya apa adanya. Jangan pernah berkompromi hanya karena pengedar menawarkan sesuatu. Lakukan juga penertiban di jalan raya untuk kendaraan dan pengemudinya. Jangan berkompromi dengan pengemudi yang menawarkan sesuatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H