Mohon tunggu...
Edwin
Edwin Mohon Tunggu... Guru - Guru SD Bina Mulia

Meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang bersifat produktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pengelolaan Tingkat Stres Guru dalam Mengajar Peserta Didik

22 November 2022   12:35 Diperbarui: 11 Desember 2022   11:28 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi guru profesional adalah pekerjaan yang sulit dan membutuhkan strategi pengelolaan tingkat stres yang efektif. Stres memang tidak dapat dihindari, apalagi bagi seorang guru yang harus setiap hari mendidik peserta didik dari berbagai latar belakang. Apakah Anda tahu cara menghadapi semua itu? Banyak yang mengatakan kalau guru itu adalah pekerjaan. Sama seperti pekerjaan lain, akan ada banyak hal yang membuat stres muncul. Tingkat stres yang berbeda itu menjadi alasan Anda tidak bisa membandingkan jenis pekerjaan yang mana yang lebih membuat stres untuk dijalankan. Misalnya guru, mungkin Anda merasa ini bukan pekerjaan yang berat. Tetapi faktanya, guru akan menjadi orang yang paling sibuk untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyediakan media pembelajaran yang menarik, melakukan penilaian yang objektif, dan sebagainya. Apalagi sekarang kurikulum pelajaran juga sudah dinamis sesuai perkembangan zaman. Berikut kiat-kiat yang mungkin akan membantu untuk mengelola tingkat stres Anda sebagai seorang guru profesional.

  • Mengukur tingkat stress, guru harus mengikuti tes dan mengukur tingkat stres. Ada banyak masalah yang dapat menyebabkan stres pada waktu tertentu. Misalnya, terlalu menekan guru ketika ada siswa yang tidak bisa mengatur.
  • Membuat jadwal yang mencerminkan stress, berdasarkan semua yang Anda ketahui tentang momen stres itu, ada baiknya juga menyiapkan garis waktu untuk memikirkan semua stres dan mulai mencari solusi. Metode ini banyak direkomendasikan karena efeknya lebih efektif dibandingkan metode lainnya.
  • Menetapkan tujuan yang realistis, tujuan jangka pendek dan jangka panjang dari strategi manajemen stres juga penting. Tetapi yang lebih penting, Anda menetapkan tujuan untuk diri sendiri. Bersiaplah untuk apa yang dapat Anda capai dan apa yang tidak dapat Anda capai nanti.
  • Fokus pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan, saran untuk guru adalah mengabaikan hal-hal yang berada di luar kendali Anda dan hanya fokus pada tugas utama Anda. Misalnya, jika ada perubahan kurikulum, maka Anda akan emosi karena perencanaan yang berbeda, namun hanya fokus pada perubahan tersebut.
  • Prioritaskan kesehatan Anda, yang harus diutamakan adalah diri Anda sendiri. Pastikan waktu untuk tidur terjaga dengan baik. Kurangnya hal tersebut dapat menyebabkan stres berulang di kemudian hari, dan strategi lain tidak akan bekerja dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun