Mohon tunggu...
Edu Febiansah
Edu Febiansah Mohon Tunggu... -

mencoba merangkai kata-kata dan belajar membuat tulisanseperti halnya orang yang dapat menulis dengan makna yang dalam,semoga bisa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Disaat Tak Bisa Berbuat Apa-Apa

12 Juni 2011   06:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:35 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kehidupan dimulai ketika ku pertama menangis. Kehidupan pun berjalan seiring berjalannya waktu,tertawa bersama keluarga,berlari,bermain bersama teman-teman. itu hal yang sangat membahagiakan dan menyenangkan.

Hidup pun beranjak DEWASA, dimana kebutuhan ekonomi meningkat. Seorang figur Bapak mencari dan mencari untuk memenuhi kebutuhan Anak Istrinya. Berjalan mencari tanpa lelah, melihat kesana kesini untuk mencari sesuap nasi.

Tak ada yang menduga, pendidikan dan ilmu pengetahun mulai maju sepesat yang tidak kita kira. seorang anak pun berjalan ke KOTA untuk menuntut ilmu. membantu sambil mencari kerja untuk memenuhi sebagain hidup nya, karena ia berpikir, tidak mungkin mengandalkan sepenuhnya dari hasil jerih payah orang tuanya..

apa boleh di kata..

Pendidikan bagaikan mecekek leher orang tua, biaya yang sangat mahal membuat mereka terus bergiat mencari uang untuk anaknya. Juah sebelumnya mereka mempersiapkannya..... namun sampai ujung saat ketika semuanya habis. Tak bersisa, Tak bisa berbuat apa-apa untuk semua anaknya yang membutuhkan dana.

Dan tak ada jalan lain kecuali Anaknyaberhenti berhenti pendidikan serta mencari nafkah sendiri.........

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun