Differensiasi memang merupakan cara untuk keluar dari persaingan. Istilahnya Blue Ocean Strategi-nya ya begitu. Juga menurut teori purple cow's-nya Seth Godhin. Akhirnya differensiasi menjadi ilmu atau skill yang mahal.
Banyak brand skala besar sengaja meng-hire ahli-ahli untuk mencipta sebuah differensiasi. Entah itu differensiasi produk, market, atau apapun. Differensiasi adalah aset.
Tapi satu hal yang perlu kita sadari bahwa, differensiasi yang terbaik adalah differesiasi yang autentik. Kata Pakar Marketing Hermawan Kertajaya. Maksudnya apa? Beda bukan sekedar beda, beda bukan sekedar mencari perbedaan dan pembedaan, tapi beda karena menjadi diri kita sendiri. Yang sejatinya, memang unik dan berbeda dari orang lain.
Nah, berbeda harus disesuaikan dengan kempetensi dan passion kita sendiri. Jangan sampai beda, tapi tidak mencerminkan diri sendiri.
Bahayanya kalau seperti ini, kita tidak akan tahu sampai di mana kita bisa bertahan kalau kita tidak autentik. Kita tidak akan bisa konsisten. Ujung-ujungnya integritas brand juga yang jadi korban.
Saya percaya semua manusia itu unik. Istilah saya semua punya DNA Keberhasilan. Yang mana, dengan DNA Keberhasilan itulah yang akan kita gunakan untuk meraih kesuksesan.
Ada orang yang berusaha sekuat tenaga mencari dan mencipta differensiasi, hanya karena sebenarnya takut bersaing. Kenapa? Karena tidak percaya diri. Tidak berani autentik tadi.
Orang kreatif itu tidak akan pernah takut akan persaingan. Kreatif itu sendiri kan artinya bersifat mencipta (create). Ini bukannya salah satu sifat Tuhan? Maha pencipta. Nah selalu ada yang bisa diciptakan untuk bisa maju dan bertahan hidup. Seakan-akan kreatifitas dan kata 'kompetisi' itu sendiri bagi saya seperti anonim atau lawan kata. Sangat amat bertolak belakang.
Intinya, orang kreatif mencipta differensiasi karena mereka unik. Different. Masalah kompetisi, kan semua sudah ada yang ngatur. Betul? Dan aturannya jelas, man jadda wa jada. Setuju?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H