Mohon tunggu...
Edward Paskah Mulia Tambunan
Edward Paskah Mulia Tambunan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya adalah seorang pelajar di Kolese Kanisius

Saya senang berolahraga, bermain game, menonton film, dan hal hal terkait teknik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolese Kanisius: Menjelang Satu Abad, dan Untuk Berabad - Abad ke Depan

18 September 2024   22:12 Diperbarui: 18 September 2024   22:39 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika bertanya pada warga Jakarta, kemungkinan besar semua sudah pernah mendengar nama "Kolese Kanisius". Bahkan, siswa - siswa dari wilayah di sekitar Jakarta pun tetap berdatangan untuk mengenyam pendidikan di sekolah ini. Mereka rela bangun pagi untuk bisa tiba tepat waktu setiap hari, walau ada sekolah yang lebih dekat. Sejak dulu, Kanisius memang sudah menjadi pilihan favorit bagi mereka yang mampu menjangkaunya. Tidak heran jika Kolese Kanisius sudah mampu meninggalkan jejak sejarah yang sangat baik selama hampir 1 abad terakhir. Namun, pertanyaan yang lebih penting adalah apakah nama baiknya mampu bertahan hingga berabad - abad kedepan?

Kanisius sudah mampu berkembang dari masa ke masa dengan baik. Fasilitas di Kanisius selalu tergolong unggul dibanding sekolah lainnya. Bahkan, sejarah perkembangan Kanisius bisa dilihat sendiri di museum Kanisius yang terletak di sebelah selatan gedung Ignatius. Saat ini juga, Kanisius pun sedang mengalami banyak perkembangan, seperti berbagai fasilitas baru di gedung Ignatius, fasilitas gym yang baru diresmikan, lapangan bola baru dengan rumput sintetis, dan lainnya. Semua ini dapat menunjang perkembangan Kanisius untuk kedepannya hanya jika sekolah ini mampu mempertahankan ciri khasnya, yakni nilai - nilai kanisian.

Berbeda dengan sekolah pada umumnya, Kolese Kanisius merupakan salah satu sekolah yang mampu menyetarakan pendidikan karakter dengan pendidikan akademik. Bisa dikatakan, pendidikan karakter di Kolese Kanisius jauh lebih ketat dibanding pendidikan akademiknya. Para kanisian dididik untuk bisa menjadi pribadi yang bukan hanya unggul secara intelektual, namun juga secara humaniora. Tidak heran jika para alumni sekolah ini mampu menjadi orang - orang yang berpengaruh, seperti Airlangga Hartarto, Chatib Basri, Ade Rai, dan lainnya. Mereka sudah mampu menerapkan nilai - nilai yang mereka dapatkan selama pendidikan mereka di Kanisius, dan membawanya dalam kehidupan sehari - hari.

Dari dulu hingga sekarang, Kanisius tetap mempertahankan 2 hal, yakni nilai - nilai 4C1L (Conscience, Competence, Compassion, Commitment, Leadership), dan nilai kejujuran. Nilai - nilai ini ditanamkan dalam alam bawah sadar para kanisian melalui berbagai tradisi yang sudah turun temurun dilaksanakan di Kanisius. Beberapa diantaranya adalah examen (jurnaling harian), Ignatian Leadership Training (ILT), Compassion Week (terdiri dari Jambore, Live In, dan Retret), Research Paper (RP), dan banyak lainnya. Tradisi - tradisi ini memastikan para Kanisian mampu berkembang dari segala aspek. Tidak hanya menjadi siswa yang cerdas, namun mampu menggunakan kecerdasan mereka untuk membawa pengaruh yang baik bagi masyarakat di sekitar mereka.

Nilai kejujuran juga sangat diluhurkan di Kanisius, terbukti dengan adanya satu aturan yang sederhana dan tegas, yakni bahwa siapapun yang tertangkap menyontek akan langsung dikeluarkan dari Kolese Kanisius. Aturan ini sudah ada sejak dulu kala, dan belum tentu semua kanisian mampu menjalaninya. Namun, mereka yang memang mampu menjalaninya terbukti memiliki karakter yang baik dan jujur.

Untuk mampu bertahan hingga berabad - abad yang akan datang, Kanisius harus mampu beradaptasi seiring perubahan zaman. Perkembangan fasilitas pembelajaran yang mampu menunjang pendidikan para kanisian sangat penting untuk dilakukan secara berkala. Namun, adaptasi ini harus bisa dilakukan dengan tetap menjaga kekhasan Kanisius sebagai sekolah homogen yang meluhurkan pendidikan karakter, dan menyetarakannya dengan pendidikan akademik. Nilai - nilai seperti 4C1L dan kejujuran harus senantiasa disertakan dalam kurikulum pendidikan Kanisius hingga kapanpun. Jika tidak, bisa dijamin Kanisius hanya akan menjadi satu sekolah swasta biasa di antara ribuan sekolah lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun