Mohon tunggu...
Edu Makung
Edu Makung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masih mahasiswa

Saya sebagai mahasiswa memiliki hobi menulis dan membaca sastra makanan kesukaan cokelat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bumi Kehilangan

8 Maret 2023   09:39 Diperbarui: 8 Maret 2023   09:50 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lembayung senja bertalu sunyi meriap mega bongkahan alam sembari menangis ingin belaian kasih

Angin badai bersaing sengit menguncang alam 

deru lautan jadi saksi atas tangisan

Kicauan burung berhembusan sepoi angin timur datang membawa kabar 

suil indah merpati putih terapit dalam panah penuh nanah berdarah dingin

Lembahan sungai beramai kawanan domba menjadi lembah kering bertimbun pilu penuh luka dan tangis minta tolong

Gunung-gunung jadi gundul hutan melata melarat mencari dahaga

Celoteh serangga menjadi sorakan tangis 

Kicauan burung nan sendu pada senja menjelang malam telah hanyut terbuai dalam kehampaan sanubari sang insan pilihan

Sekarang kehidupan bumi jadi sunyi 

Soarakan bahagia alam yang dahulu telah luluh jadi lemah lesu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun