Mari belajar memahami betapa pentingnya menjalani hidup dengan sepenuh hati dan menghayati setiap detik kehidupan kita, karena hanya saat inilah kita diberi kekuatan. Hal ini juga harus dilandasi oleh kesadaran bahwa kita tak punya daya apa pun untuk mempengaruhi masa lalu maupun hari esok. Masa lalu sudah lewat dan kini sudah jauh kita tinggalkan. Apa pun yang telah terjadi sama sekali tak mungkin kita ubah. Kesedihan atau kesenangan apa pun yang pernah terjadi di masa lalu, kini abadi ditelan sang waktu. Memikirkan masa lalu, terutama hal yang kita sesali, hanya akan merusak kebahagiaan yang kita miliki pada saat ini. Tiap kali kita dirundung penyesalan masa lalu, ingatlah bahwa kita tak sedikit pun memiliki daya kekuatan untuk mengubah semua kisah masa lalu. Namun bukankah kita juga tak berdaya untuk menentukan masa depan? Apalagi hari esok memang belum terjadi. Aneh, bahkan sekarang pun kita tak kuasa berbuat apa-apa untuk mempengaruhi hari esok. Coba anda pikirkan betapa banyak waktu yang terbuang sia-sia karena kita mencemaskan esok hari. Akankan saya jatuh sakit besok? Akankah keburukan menimpa orang-orang yang kita sayangi? Akankah anak saya sukses? Kecemasan masa depan memiliki suatu kekuatan yang nyata, yaitu merongrong kebahagiaan Kita. Ingatlah, kekhawatiran tak akan pernah bisa menghapus nestapa, tetapi dia pasti mencuri kebahagiaan kita hari ini. Memang, perbuatan kita pada hari ini bisa mempngaruhi masa depan. Namun yang bisa kita lakukan sekarang hanya menjalani hari ini dengan penuh kesungguhan dan dengan segala kesadaran bertekad akan menyambut esok hari dengan segenap energi seperti yang kita curahkan pada hari dan detik ini, karena waktu tak akan pernah terulang lagi. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H