Mohon tunggu...
Eduardus Fromotius Lebe
Eduardus Fromotius Lebe Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan Konsultan Skripsi

Menulis itu mengadministrasikan pikiran secara sistematis, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kembali Menulis

26 April 2022   23:35 Diperbarui: 27 April 2022   00:07 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh. Eduardus F. L


Tanggal 25 Januari 2022, terakhir kali  saya menulis di Kompasiana. Judul tulisan Pembelajaran Diferensiasi, Potret Keunikan Siswa dan Kualitas Guru merupakan tulisan terakhir yang dimuat di platform Kompasiana. Sebab, setelah itu, persis 4 bulan lamanya saya tidak aktif lagi menulis di Kompasiana. Yang menarik adalah tulisan tersebut mendapat predikat "artikel utama" dari admin Kompasiana.


Tidak menulis artikel selama 4 bulan seperti kehilangan separuh jiwa (hehehe). Ada banyak ide yang hilang begitu saja. Ada banyak jejak yang terhapus dari memeori. Entah berapa judul artikel yang semestinya dapat ditulis dalam kurun waktu tersebut.


Berbagai notifikasi saya terima dari admin Kompasiana. Banyak tema yang menarik untuk dikaji. Salah satunya adalah tema tentang "Klitih Jogja". Perlu dicatat bahwa peristiwa tersebut sangat mencoreng kota Yogyakarta sebagai Kota pelajar.

Hal yang menarik dari tema tersebut  karena beberapa waktu ini (saat peristiwa itu terjadi) dan ke depannya saya masih berada di kota Yogyakarta. Yogyakarta tidak hanya sekadar sebagai Kota pelajar melainkan kota dengan sejuta nilai budaya yang mengedepankan asas toleransi.


Sayangnya peristiwa tersebut justru menimpa korban seorang pelajar. Kasus ini sedikitnya telah mencoreng wajah kota Yogyakarta sebagai Kota pelajar. Julukan sebagai Kota pelajar memberikan kesan ideal bagi Yogyakarta. Kesan yang nyaman, bersih dan damai bagi pelajar.


Julukan sebagai Kota pelajar tersebut menggugah setiap individu yang berada di Yogiakarta bertindak, bertutur kata layaknya sebagai seorang terpelajar.  Peristiwa tersebut menggugah kembali Nurani saya untuk menulis. Sebab, menulis merupakan cara kita merespon setiap fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Maka dari itu niat untuk menulis di platform Kompasiana harus tetap dibudayakan di tengah aktivitas yang menumpuk. Sekian!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun