Ayah...
Sering terlupakan dalam untain cerita....namun peranmu melampaui batas... Engkau tidak menarik untuk dilukiskan dengan kata, entah mengapa Ayah!!
Ayah...
Bilur keringat yg berderai  seolah ingin bicara... Bicara kelelahan, bicara ketidakberdayaan, namun terbungkam oleh tangisan sang anak. Terbungkam oleh besarnya cinta dan kasihmu Ayah.
Ayah...
Ayah, aku merindukanmu,, maafkan aku Ayah karena tak pandai untuk melukiskanmu dengan kata yang indah. Hanya kepingan-kepingan syair yg ku buat untuk mu Ayah. Secuil rasa cinta ini kusisihkan untuk mu Ayah...
Ayah...
Ayah, di bait terakhir ini, kupinta satu hal, Restui anak mu yg kini sedang belajar,maafkan aku karena selalu meminta,, sebab aku percaya, restu mu adalah alunan doa tanpa henti. Ayah, titipkan salam ku buat ibu, kakak dan adik.