Pemerintah Australiaresmi menghentikan eksport sapi ke Indonesi selama enam bulan efektif mulai tanggal 8 Juni 2011 yang lalu. Keputusan ini muncul setelah adanya tayangan video yang memperlihatkan perlakuan buruk Rumah Potong Hewan (RPH) di Indonesia terhadap sapi-sapi yang akan dipotong. Dengan adanya penghentian eksport tersebut, maka pemerintah Australia sudah mengambil resiko cukup besar kehilangan pasar mengingat esksport sapi ke Indonesia adalah 6% dari total ekspor negeri kangguru tersebut. Tapi paling tidak itulah gambaran sederhana bagaimana mereka bersikap dan berlaku, tidak bisa mentolerir perlakuan buruk terhadap hewan, sekalipun hewan tersebut sudah di negeri orang dan menunggu giliran untuk dipotong.
Lalu dibenak saya tiba-tiba muncul memori pahit pelakuan buruk yang dialami Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. Jelas ada fakta dan pengakuan akan kekerasan yang mereka alami. Tapi pemerintah tidak mau “pusing terlalu berat”. Lagi-lagi slogan sebagai “pahlawan devisa” digembar-gemborkan.
Mudah-mudahan ada perbaikan dalam sikap pemerintah kita. Tanpa bermaksud merendahkan harkat manusia, jangan sampai sapi di negeri seberang lebih berharga daripada manusia di negeri ini.||
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H