Pada pekan ke-33 pasukan Sir Alex Ferguson “tersandung” di Stadion DW kamis (12/4) dini hari wib, dalam lanjutan liga primer Inggris. Manchester United (MU) dipaksa pulang tanpa “oleh-oleh” ke Old Trafford oleh Wigan Athletic, yang memang butuh poin penuh untuk menghindari jurang degradasi. Wigan Athletic menang 1-0.
Memijak bumi menatap si “biru langit”, terik matahari yang pertama kali terasa. Hawa panas perlahan kemudian menerpa wajah. Melirik ke atas sambil menyipitkan mata, sang surya gagah di sana. Si “biru langit” yang tersibak awan “mendung” kini mulai cerah dan segumpalan awan “mendung” kecil saja diatasnya. Pantas saja sangat terasa panasnya.
Tulisan saya kali ini masih seputar perjalanan dua klub asal kota Manchester yang musim ini saling membuntuti dengan setia di dua klasemen teratas perburuan titel liga primer Inggris, MU dan pasukan “biru langit” City.
“Mendung”, yang menyelimuti suasana pikiran dan batin para pasukan “biru langit”, perlahan bergeser digerakkan oleh angin saat Wigan Athletic diluar dugaan berhasil membungkam tamunya MU satu gol tanpa balasan di Stadion DW kamis (12/4) dini hari wib, dalam lanjutan liga primer Inggris. Kegagalan MU meraup poin dimanfaatkan dengan baik oleh pasukan “langit biru” saat melakoni pertandingan yang dihelat di Stadion Etihad pada hari yang sama dengan menekuk 4-0 tamunya West Bromwich Albion. Kegagalan MU dan kemenangan pasukan ”biru langit” membuat jarak poin delapan kini terpangkas tinggal lima. MU masih bertengger di puncak klasemen dengan 79 poin, sementara tetangga sebelahnya, City masih setia membuntuti dengan 74 poin.
[caption id="attachment_171327" align="alignnone" width="650" caption="Meski MU sedikit diuntungkan dengan sisa laga terbanyak di kandang, perburuan gelar juara masih terbuka. Gambar: bleacherreport.com"][/caption]
Kini “awan” yang digerakkan angin saling bergabung dan membentuk “awan-awan” yang lebih besar dan bertumpang tindih. Saya berfirasat "hujan deras" akan turun di kota Manchester. Akankah di City atau tetangga sebelah MU? Gerak angin masih simpang siur. Yang pasti gerak angin diakibatkan oleh rotasi bumi dan perbedaan udara di sekitarnya. Dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
Sejenak, mari kita lihat tekanan di City dan MU tahap berikutnya. Setelah menang atas West Brom Albion, City akan melakoni laga tandang menghadapi Norwich City pada Sabtu (14/4) mendatang. Sementara MU akan menjamu Aston Villa minggu (15/4).
Dua dari lima sisa pertandingan City musim ini akan dihelat di Stadion Etihad saat menjamu MU dan Quuens Park Rangers. Tiga sisa laga tandang menghadapi Norwich City, Wolverhampton, dan Newcatle United.
Sementara di Stadion Old Trafford, MU akan menjamu Anton Villa, Everton, dan Swansea City. Dua sisa laga tandang menghadapi City dan Sunderland.
Musim ini MU memenangi 13 laga, satu kali imbang, dan menelan dua kekalahan di kandang. Sementara City memenangi 16 laga, sekali imbang, dan belum pernah kalah di kandang.
Meski MU sedikit diuntungkan dengan sisa laga terbanyak di kandang, perburuan gelar juara masih terbuka mengingat laga masih menyisakan lima perdandingan dan kedua klub akan melakoni Derby Manchester pada tiga puluh April mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H