Mohon tunggu...
Eduard Tambunan
Eduard Tambunan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pemuda sederhana yang sedang belajar dan mengejar panggilan hidup

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Si Biru Langit yang Tersibak Awan Mendung

11 April 2012   08:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:46 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1334130147498533572

Kata “mendung” dalam sastra dapat berarti suasana hati yang sedang nelangsa, sedih, atau galau. Suasana hati yang mendung adakalanya membuat pola pikir tidak jernih dan emosi menyulut tindakan.

Tulisan ini saya beri judul “Biru Langit yang Tersibak Awan Mendung” menyusul kekalahanpasukan “biru langit” Manchester City yang dipaksa menyerah satu gol tanpa balasan dari tuan rumah Arsenal (Minggu (8/4) sore waktu setempat atau senin (9/4) dini hari). Jarak Manchester City (City) yang semakin menganga tertinggal delapan poin dari pemuncak klasemen sementara Manchester United (MU) tidak lepas dari kemenangan (mudah) MU 2-0 atas tim papan bawah Queens Park Ranger di Old Trafford, satu jam sebelumnya. Mimpi juara pelatih Roberto Mancini semakin menipis mengingat hasil ini. Dalam kondisi ini City harus menunggu keajaiban melihat MU, kalah tiga laga dalam enam laga tersisa untuk bisa menjadi juara.

[caption id="attachment_171095" align="alignnone" width="462" caption="Tim biru langit masih bisa merengkuh titel liga meski peluangnya tipis dengan menyapu bersih sisa enam laga sambil berharap MU kehilangan poin saat melakoni laganya. Gambar: http://www.thenational.ae"][/caption]

Sejenak kita lihat betapa “mendung” menyelimuti suasana pikiran dan batin para pemain City. Pasukan “biru langit” memulai pertandingan dengan sulit saat bertandang ke Emirate Stadium. Tuan rumah Arsenal yang mengambil inisiatif serangan sejak menit awal membuat permainan Samir Nasri dan kawan-kawan tidak banyak berkembang. Alhasil City terlihat bermain kasar guna menghentikan laju permainan tuan rumah.

Menit ke-16, Van Persie nyaris membuka keunggulan. Namun sayang sundulan juru gedor asal Belanda ini masih membentur rekan satu timnya yang berdiri di gawang Joe Hart.

City yang telah menemukan ritme permainan di akhir babak pertama memulai serangan saat memasuki babak kedua. Meski demikian tim tuan rumah tetap lebih unggul. Hingga akhirnya sebuah tendangan keras Mikel Arteta dari luar kotak penalti pada menit ke-86 tidak mampu di jangkau kiper City. Publik tuan rumah bersorak. Arsenal unggul 1-0.

Kini “mendung” yang semakin gelap menyelimuti kubu City pada menit ke-90 saat Mario Balotelli yang kembali kehilangan akal sehat berulah dengan melanggar Sagna, diusir wasit keluar lapangan. Alhasil City semakin tumpul dalam serangan dan tidak ada gol lagi higga wasit meniup peluit pertanda pertandingan usai.

City tertinggal delapan poin dari pemuncak klasemen sementara MU. Di mata penulis, tim “biru langit” yang tersibak awan hitam masih sanggup berisyarat agar hujan tidak menjadikannya tiada (meminjam Sapardi Djoko Damono).

Tim “biru langit” masih bisa merengkuh titel liga meski peluangnya tipis dengan menyapu bersih sisa enam laga sambil berharap MU kehilangan poin saat melakoni laganya.

City juga punya kesempatan untuk memangkas jaraknya dengan MU saat melakoni Derby Manchester pada tiga puluh April mendatang sekaligus menjawab kritikan pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson yang melontarkan kalimat “Tetangga yang berisik”. Kritik ini tidak lepas dari koar-koar tim "biru langit"menyoal ambisi mereka untuk menjadi klub top, yang dalam perjalanannya membeli banyak pemain mahal untuk mewujudkan ambisi itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun