Papua memasuki babak baru, dimana banyak terjadi perubahan perkembangan zaman dari masa ke masa. Hal ini ditandai dengan kemajuan diberbagai bidang pengetahuan, sehingga banyak terjadi perubahan yang baik maupun perubahan untuk sebuah kepentingan sesat.Perkembangan global yang kian merambah seluruh pengetahuan dan teknologi memicu terciptanya ide-ide dan gagasan-gagasan dalam merubah dan menciptakan sesuatu tanpa melihat aspek-aspek lingkungan dan kemasyarakatan.
Perubahan tersebut ditandai dengan munculnya rencana pemekaran diberbagai wilayah di Indonesia dan terkhususnya di Papua dan Papua Barat sebagai isu seksi yang sementara digagas oleh kaum pemodal serta yang lebih seksi lagi adalah munculnya isu pemekaran Kabupaten Maybrat Sau. Pemekaran kabupaten Maybrat Sau yang direncanakan akan terpisah dari kabupaten Maybrat ini memunculkan berbagai polemik dan kegaduhan ditengah masyarakat serta menuai Pro dan Kontra.
Sebagai anak asli Maybrat perlu saya ikut bersuara, karena masa depan Maybrat ada dipundak generasi muda saat ini. Bagi saya, rencana pemekaran Kabupaten Maybrat Sau merupakan tanggung jawab kita bersama. Karena merupakan bagian tak terpisahkan dari daratan tanah Maybrat. Sehingga, perlu kita melihat berbagai potensi yang ada diwilayah maybrat ini. Apakah Pemekaran kabupaten Maybrat Sau mampu menjawab tantangan dan hambatan masyarakat Maybrat? Ataukah ini hanya untuk kepentingan kaum pemodal dan para stakeholder yang menginginkanNya?
Perlu kita kaji bersama, bahwa perkembangan Kabupaten Maybrat saat ini tergantung luas wilayah dan cakupan jumlah penduduk rill untuk mencapai sebuah pemekaran wilayah, jangan lagi menciptakan jumlah penduduk hantu yang terlihat secara tertulis diatas kertas namun tidak terlihat secara nyata. Apabila pemekaran kabupaten Maybrat Sau terjadi, maka ini secara tidak langsung telah membuka peluang bagi transmigrasi masuk melalui berbagai sisi dan sudut pandang tanpa kita sadari.
Selain itu, perlu kita melihat seksama situasi terkini dalam konteks pendidikan yang tidak mengakar dikampung-kampung, banyak sekolah-sekolah yang jumlah gurunnya sangat minim sehingga banyak sekolah yang terlihat tanpa guru. Seakan ini menjadi tugas kita bersama dalam menjawab problem tersebut.
Disisi lain sebuah pemekaran dapat membuka keterisolasian suatu daerah, meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan potensi perekonomian daerah maupun perekonomian masyarakat, serta menjadi peluang menjawab ketertinggalan. Akan tetapi, apakah pemekaran tersebut merupakan permintaan rill masyarakat akar rumput ataukah merupakan keinginan para elite politik demi sebuah kekuasaan semata.
Maka, bagi saya selaku salah satu putra asli Maybrat dengan tegas menerima pemekaran wilayah Kabupaten Maybrat Sau jika itu berpihak kepada rakyat. Akan tetapi, dengan Tegas pula saya menolak pemekaran Kabupaten Maybrat Sau jika benar ini merupakan bagian konspirasi para elite politik dan kaum pemodal.
Karena rakyat tidak membutuhkan pemekaran, yang dibutuhkan rakyat adalah kesejahteraan dari sisi pendidikan, perekonomian, kesehatan dan kesejahteraan dalam hal pelayanan kepada rakyat yang transparansi serta berpihak kepada rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H