Mohon tunggu...
Media publish
Media publish Mohon Tunggu... Penulis - Indonesia

Berkarya lewat tulisan mu.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pesta Demokrasi Bukan untuk "Ujaran Kebencian dan Saling Menjatuhkan"

4 Januari 2019   20:30 Diperbarui: 5 Januari 2019   01:18 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2018 telah pergi membawa semua kenangan yang kita lalui. Dan kini, Tahun baru 2019 telah datang, semua orang bergembira menyambut pergantian tahun yang ditandai dengan pesta kembang api yang mewarnai langit setiap pelosok negeri ini. Semua orang bersuka cita menyambut tahun baru, akan tetapi tahun baru 2019 juga menjadi momentum tahun politik.

Sehingga perlu kita melihat bahwa pesta kembang api yang berwarna warni menghiasi langit di malam pergantian tahun membawa senyuman, tangisan bahagia dan kegembiran bagi setiap orang dalam menyambut datangnya tahun baru 2019. Untuk itu, dalam sebuah pesta selalu membawa kegembiraan dan kebahagiaan bagi setiap orang yang merayakan. Namun, tidak untuk pesta demokrasi (pesta politik) .

Pesta demokrasi selalu saja ditandai dengan adanya suatu konflik, cibiran, caci maki, dan sebagainya. Pesta demokrasi selalu ditandai hal-hal yang membawa kebencian terhadap sesama.

Untuk itulah harapan penulis bahwa, pesta demokrasi tahun ini marilah kita rayakan dengan menunjukan sikap demokrasi yang baik.

Pesta demokrasi yang sekiranya akan terselenggarakan di tahun 2019 ini tentunya membuat kita secara bebas memilih dan menentukan pilihan berdasarkan hati nurani seseorang. Akan tetapi, kadang pilihan seseorang yang berbeda dengan orang lain, inilah yang membuat seseorang berasumsi bahwa mereka yang berbeda pilihan dengannya adalah musuh. Sehingga terjadilah peran saraf yang membawa kebencian dan saling menjatuhkan.

Untuk itulah semestinya kita sadari bahwa, dalam pesta demokrasi marilah kita rayakan dengan akal sehat yang baik dan buang semua cibiran, caci maki, dan isu yang tak bermoral untuk saling menjatuhkan.

Toh, namanya pesta yaa sudah semestinya kita rayakan dengan penuh damai dan suka cita, lalu kenapa ada dendam dan iri hati.

Sebagai generasi milenial saat ini kita harus mampu menalar sesuatu dengan tangkas dan profesional serta mampu menjadi solusi bagi rakyat dan pemerintah, bukan menjadi problem dan bahkan membawa isu hoax bagi masyarakat yang berujung pada suatu konflik dan ujaran kebencian ditengah masyarakat itu sendiri demi kepuasan kepentingan politik.

Agar kita dapat menjadi solusi yang baik bagi rakyat dan juga pemerintah, kita harus optimis dalam menunjukan sikap berdemokrasi yang baik dalam pesta politik. Maka tunjukan sikap optimisme mu bahwa pesta politik bukanlah ajang untuk saling mencibir, caci maki, membenci dan menjatuhkan. Tetapi jadikanlah pesta demokrasi yang sehat dan damai tanpa ujaran kebencian, berita hoax dan dendam.

Bagaimana caranya kita menjadi solusi yang baik? 
Supaya kita menjadi solusi yang baik, kita perlu pertontonkan lewat tindakan bahwa walaupun kita berbeda pendapat untuk memilih, sekiranya itu tidak membuat kita membenci yang memilih. Karena mereka yang memilih adalah mereka yang juga mempunyai hak demokrasi yang sama seperti kita.

Setiap orang berhak menentukan pilihannya kepada siapa dia memilih dan jangan jadikan itu sebuah alasan untuk membenci yang memilih. Toh yang memilih juga adalah teman, saudara dan keluarga mu.
Maka itulah, kita harusnya sadar bahwa kita adalah keluarga dalam SATU nusa, SATU bangsa dan SATU bahasa yakni INDONESIA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun