Mohon tunggu...
Ed Santo
Ed Santo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

anak tpinang,orang jawa besar di sumatera cari makan di jakarta dan manca negara, seorang pengecut untuk memulai sebuah revolusi - edsanto@rocketmail.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemimpin Itu Harus Ndeso, Kritis, Idealis, Berani, Jangan NATO

9 Juli 2012   12:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:08 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marhaba

SBY dan hulubalang istana berang bukan main, pasalnya Faisal Basri di anggap melecehkan, karena terbukti pajak yang dibayar Faisal lebih besar daripada pajak yang disetor oleh SBY, hahaha.  Bagaimana dengan pajak terbayar oleh 5 Cagub yang lain? Tau ah lap…

 

[caption id="attachment_193265" align="alignnone" width="479" caption="faisal-biem No. 5 (faisal-biem.com)"][/caption]

Kritis

Pengecut tidak bisa jadi pemimpin, idem dito dengan sikap membebek dan nrimo adalah jauh dari nilai2 yang kritis. Disini, Faisal Basri maju dan tampil memberi tauladan kepada semua anak bangsa yang wajib pajak tanpa terkecuali termasuk Presiden SBY. Faisal Basri kritis nyentil SBY man, Cagub lain berani kagak?

Alek dan Jokowi boleh sesumbar berhasil memimpin SumSel dan Solo yang masyarakatnya cuman secuil dibandingkan Jakarta Raya, tapi keduanya ciut alias tidak pernah mengkritisi kegagalan SBY.  Si Kumis apalagi, uancur pol tidak punya nyali at all. Sedangkan Hidayat itu bagian dari koalisi gabungan (PARPOL BUSUK-LICIK DEMOKRAT-GOLKAR-PKS-PAN-PPP-PKB-cs)  yang membebek dan mendukung kekuasaan SBY. Hendarji? anda maklum sendiri-lah jika SBY dan Hendarji adalah satu korps, saya tembak langsung deh, berapa gaji jenderal? Kok bisa kaya-raya? hehe..

Sikap kritis mensyaratkan transparansi, konsekuensi sebagai pejabat/figure public.

    [caption id="attachment_193266" align="alignnone" width="466" caption="intelektual wajib kritis (faisal-biem.com)"]

13418328171376641700
13418328171376641700
[/caption]

Idealis

Low profile dan sederhana itu adalah bagian dari idealisme, tidak latah dan bergaya ikut-ikutan, Faisal Basri hampir tidak pernah terlihat mengenakan dasi yang notabene adalah pakaian ala kebarat-baratan. Sekilas, gaya-nya tampak seperti Presiden Iran Ahmadinejad, bersahaja. Ciri Khasnya kemana saja adalah beransel dan bersepatu-sendal. Jejak idealisme juga tercermin dari tulisannya yang bertaburan terkait tentang ekonomi dan pembangunan. bongkar tasnya faisal basri yuk

Jejak kritis dan idealis ada disini; Saatnya Pembangkangan Sipil dan Selama Pemerintahan SBY Ketimpangan Memburuk

 

[caption id="attachment_193267" align="alignnone" width="399" caption="feeling rakyat jelata (faisal-biem.com)"]

13418331631654762220
13418331631654762220
[/caption]

Tegas

Konon, darah orang Sumatera itu tegas bersemangat dan berani dalam mengambil keputusan, berbanding terbalik dengan orang Jawa yang alon-alon asal kelakon, biar lambat asal dapat. Terkini, Faisal tegas "haramkan" 6 Proyek Jalan Tol.

Jujur

Tidak perlu diragukan lagi,  ini buktinya. Maaf Cagub lain tidak jelas rekam-jejaknya. Media Internasional mengakui eksistensinya.

Independen dan Berdaulat

Menurut Faisal, keberadaan parpol dibalik cagub-cawagub justru tidak mendorong kesejahteraan rakyat. Pasalnya, kandidat dari parpol kerap dibiayai oleh para cukong yang punya kepentingan. Faisal menilai para cukong itulah yang "merampok" rakyat sehingga rakyat masih miskin.

"Negeri ini diselubungi kabut tebal. Negeri ini kaya tetapi rakyatnya dimiskinkan. Negeri kaya tetapi semakin tidak berdaulat. Parpol seharusnya mendorong kesejahteraan rakyat tetapi malah sibuk dengan dirinya sendiri dan berpesta dengan para pemilik modal," papar Faisal.

Faisal mengaku miris menyaksikan kepercayaan warga kerap "diperdagangkan" untuk pemilihan-pemilihan, seperti pilpres, cagub, bupati dan sejenisnya. Bagi Faisal jalur independen yang dipilihnya ini memberikan harapan dan kedaulatan pada warga. "Inilah celah yang tidak bisa mereka tutup (para cukong). Celah itu adalah independen," ujarnya.

 

[caption id="attachment_193268" align="alignnone" width="399" caption="merakyat (faisal-biem.com)"]

1341833246146864895
1341833246146864895
[/caption] Last, pilihan terserah anda, renungkan please. selamat memilih, ed

Laporan Informan Lapangan:

kami tidak keluar uang, biaya kampanye adalah urusan partai

Fakta membuktikan:

Jokowi setor 1,261 Miliar, Ahok setor 80 juta

Pesan Moral:

Jangan Berkhianat Kepada Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun