Marhaba
Alhamdulillah, penulis (edsanto) berkesempatan kembali mengunjungi Tanah Haram (Tanah Suci Makkah-Arab Saudi). Kali ini edsanto membawa turut serta keluarga, juga ayahanda mertua serta adik perempuan dari Jakarta. Kerinduan akan Tanah Haram sungguh susah dirangkai menjadi ketikan, perjalanan ibadah umrah 12-22 Maret 2014 yang lewat ini adalah kali ke 3 buat Edsanto berkunjung ke Tanah Haram. edsanto akan berbagi kisah kepada khalayak, izinkan untuk dipecah menjadi serial tulisan yang semuanya bertema “Muhibah Ke Tanah Haram 2014”. Maunya serial #1 terkait “Masjid Haram under construction”, tapi edsanto pengen mengajak lompat ke serial #2 – ke-arif-an lokal khas Tanah Haram, taal…
[caption id="attachment_317904" align="alignnone" width="545" caption="tempat menginap, Al Masara Hotel, Ghazza Distric Masjid Al Jin, 1km to Masjid Al Haram"][/caption]
Hari ke 2 – Masih Letih Butuh Penyegaran
Jeda istirohat ba’da Subuhan, saatnya kelayapan mencari bekal sarapan. Edsanto pun keluar hotel menyusuri guna mencari tahu how-why-what lansekap pojok2 Tanah Haram Makkah yang berubah total digerus modernisasi zaman. Sobat (maaf bagi yg belum tahu Kota Makkah), geografi Tanah Haram Makkah itu perbukitan batu nan terjal menanjak dan menurun, bah..!
[caption id="attachment_317905" align="alignnone" width="545" caption="hotel purple sesuatu yang langka di kota Makkah"]
Kearifan Lokal - Mari Minum Teh Sulaimani
Gerak-gerik edsanto yang memotret apa aja disepanjang jalan memancing perhatian baik pedagang, pekerja jalanan , pegawai hotel dan warga lokal yang sedang kongkow bercengkerama menikmati ajib-nya udara pagi. Mereka warga senior tersebut mengajak saya untuk minum teh bersama, tak disangka tak diduga begitu saya memperkenalkan diri, sambutan mereka sungguh luar biasa, mereka bisa cakap bahasa Indonesia saudara-saudara…! Saya pun menduga bahwa mereka adalah para pemilik kios yang berdagang sepanjang jalan tersebut.
[caption id="attachment_317902" align="alignnone" width="499" caption="Ahlan..ahlan Haji, Taal Ya Haji"]
FYi, di tanah Arab pada umumnya, teh manis panas disajikan dalam gelas kecil seperti tampak pada gambar, secara umum teh tersebut diberi nama "teh sulaimani". Please dont ask me why, hehe. Dimana langit dipijak - disitu adat di junjuang, edsanto pun pamit seraya ucapkan " shukran jazak allahu khairan..."
[caption id="attachment_317903" align="alignnone" width="545" caption="Bapak Haji yang kacamata yang menjadi Host"]
Untuk kepuasan membaca yang disertai pictures terkini dari Tanah Haram, silahkan bertandang ke link berikut:
Keramahan Khas Tanah Haram Makkah
*******
Bonus dari Qatar Motor Show 2014
The Most Super Luxurious Cars from Qatar Motor Show 2014