Mohon tunggu...
Eddy Salahuddin
Eddy Salahuddin Mohon Tunggu... Guru - Indonesia

Menulis menghibur diri dan mengungkapkan rasa dengan hati dan jiwa yang terdalam. Berjuang demi generasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masihkah Buku Menjadi Jendela Dunia?

17 Mei 2020   08:28 Diperbarui: 17 Mei 2020   08:29 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, 17 Mei 2020 pernah dicanangkan sebagai Hari Buku Nasional oleh Mendikbud yang saat itu. Dikutip dari media daring https://tirto.id/fsms Hari Buku Nasional merupakan sebuah perayaan untuk memperingati pentingnya budaya membaca. 

Setiap tahunnya, perayaan ini diperingati tepat pada 17 Mei. Peringatan Hari Buku Nasional (Harbuknas) telah dimulai sejak 2002. Menteri Pendidikan kala itu, Abdul Malik Fadjar, adalah orang yang pertama kali mencetuskan hari peringatan tersebut. 

Tanggal 17 Mei dipilih dengan dasar yang jelas. Penetapan Harbuknas kala itu didasarkan dengan momentum hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada 17 Mei 1980.

Ungkapan yang mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia masihkan relevan dengan kenyataan sekarang? Hal ini masih perlu dipertanyakan karena minat baca bangsa Indonesia terutama membaca buku masih sangat rendah. 

Sementara pada hasil penelitian Programme for International Student Assessment (PISA), disebutkan bahwa budaya literasi masyarakat Indonesia berada di urutan ke 64 dari 65 negara yang diteliti. 

Dalam penelitian yang sama pula, PISA menunjukkan hasil dari minat baca siswa Indonesia yang ditempatkan pada urutan ke 57 dari 65 negara yang diteliti. 

Bahkan pada sebuah survei penelitian yang dirilis oleh Most Literate Nations pada Maret 2016 silam terkait pemeringkatan literasi internasional, Indonesia menempati urutan kedua terbawah dari total 61 negara yang diteliti. 

Rendahnya budaya literasi di Indonesia tentu telah menjadi tantangan tersendiri yang perlu disikapi dari tahun ke tahun.

Menjadikan buku sebagai sumber pengetahuan merupakan suatu keniscayaan jika Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional (GLN) tidak menjadikan kebiasaan membaca buku menjadi kebutuhan seluruh warga negara. 

Tantangan yang terjadi dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, hadirnya ponsel pintar dan berbagai jenis gawai yang membuka semua mata untuk melihat perkembangan dunia nyata dan dunia maya menjadi hal yang melemahkan budaya membaca buku. 

Dampak lainnya, semakin malasnya orang membaca berbagai buku yang ada dan akhirnya menjadikan ponsel sebagai jendela dunia.              

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun