Mohon tunggu...
EDROL
EDROL Mohon Tunggu... Administrasi - Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Penulis Lepas, Fotografer Amatir, Petualang Alam Bebas, Enjiner Mesin, Praktisi Asuransi. Cita-cita: #Papi Inspiratif# web:https://edrolnapitupulu.com/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Bandara Soekarno - Hatta yang Superpadat Minim Fasilitas

19 Oktober 2014   06:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:30 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413625100627515316

Pekerjaaan saya saat ini menuntut transportasi yang saya pergunakan handal dan tepat jadwal terutama dalam hal transportasi udara dari Jakarta ke daerah lain di Indonesia. Gerbang utama untuk naik pesawat dari Jakarta ke daerah lain adalah melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Sepanjang tahun 2014 ini, saya kerap berangkat dari Soekarno Hatta dengan pesawat pagi hari dan pulang kembali ke  Soekarno Hatta dengan pesawat malam hari. Biasanya menggunakan maskapai penerbangan milik BUMN. Keterbatasan lahan parkir pesawat-pesawat komersial domestik sangat mempengaruhi aktivitas boarding para penumpang pesawat, sebagai contoh kasus yang umum yang mungkin dialami oleh para pembaca Kompasiana juga:

"Saya mengambil penerbangan pagi dengan pesawat milik BUMN dari Soekarno Hatta menuju Sepinggan Balikpapan, pada lembar tiket tertera jam take-off pukul 06.00 WIB. Berdasarkan aturan tiket, saya wajib melakukan check-in di terminal paling lambat 45 menit sebelum waktu tersebut, yang berarti pukul 05.15 WIB adalah batas waktu akhir saya diterima di counter check-in, bukan sampai di terminal. Dengan perhitungan waktu lama antrian di masuk ruang check in paling lama sekitar 5 menit dan di counter check-in tanpa bagasi paling lama 10 menit, sehingga total waktu 15 menit sebelum pukul 05.15. Dengan demikian batas waktu paling lambat tiba di terminal keberangkatan adalah pukul 05.00 WIB. Belum lagi ditambah kepadatan lalu lintas kendaraan-kendaraan yang masuk terminal untuk mengantar penumpang, bisa tambah waktu 5 menit juga. Begitu detailnya perhitungan waktu dari masuk terminal berdasarkan pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain yang pernah mengalami ketergesa-gesaan naik pesawat bahkan terlambat naik pesawat karena salah perhitungan waktu. Jadi untuk amannya datanglah sekitar 75 menit sebelum waktu terbang atau take-off di terminal keberangkatan pesawat yang akan dipergunakan.

Sudah selesai perhitungan waktu tersebut. Tiba di terminal 2 pukul 04.55 WIB, kemudian masuk gerbang check-in terminal 2 lanjut ke counter check-in tanpa bagasi yang terletak di ujung kanan. Memang agak lapang koridor menuju counter check-in di terminal 2 dibandingkan di terminal 1 khususnya 1A.

[caption id="attachment_367347" align="aligncenter" width="597" caption="Suasana counter check-in di terminal 1 Soekarno-Hatta (sumber foto: bisnis.news.viva.co.id)"][/caption]

Saya pun tiba di ruang boarding room dekat pintu akses yang tertera di boarding pass yakni  gate F2 dan juga tertera nomor penerbangan, nomor bangku serta waktu boarding 05.45 WIB. Waktu menunjukkan pukul 05.20 WIB ketika saya tiba di boarding room. Saya dapat santai duduk di bangku tunggu logam dan mungkin ke toilet sebentar sebelum naik pesawat. Tiba-tiba pukul 05.40 WIB, keluar suara pengumuman dari pengeras suara bahwa para penumpang dengan nomor penerbangan saya menuju Balikpapan diminta pindah ke gate F7. Saya pun bergegas meninggalkan boarding room gate F2 dan menyeberang agak jauh ke gate F7 berharap segera naik pesawat dengan  fasilitas garbarata (belalai) melalui gate ini sehingga tidak repot turun tangga dan naik tangga bus serta tangga pesawat.

Namun harapan pupus karena ternyata saya bersama penumpang lain diminta oleh petugas untuk menunggu sesaat sekitar 5 menit, baru kemudian petugas mengarahkan ke pintu menuju ke pesawat. Ternyata lorong gerbang bukan menuju pesawat melainkan menuju halte bus via tangga turun. Sesampainya di bawah, yakni halte tempat menunggu bus angkutan, saya belum menjumpai bus angkutan penumpang dari halte ke tangga pesawat. Petugas darat maskapai yang mengarahkan tadi nampaknya sedang sibuk berkomunikasi via handy talky kepada rekannya untuk segera mengirimkan bus angkutan. Sekitar 5 menit menunggu akhirnya tiba bus pertama yang mengangkut rombongan penumpang depan saya sekitar 20 0rang, sebagian besar berjejalan di bagian tengah bus. Singkat cerita, bus angkutan kedua yang saya tumpangi hadir berselang 5 menit kemudian dan akhirnya saya masuk ke dalam kabin pesawat kemudian pesawat dapat terbang setelah mengantri pemakaian landasan pacu sekitar pukul 06.35 WIB. Fiuhhh.... sekitar 35 menit dari jadwal terbuang sia-sia."

Tak dapat saya abaikan bahwa jumlah penumpang dan jumlah pesawat serta penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta meningkat drastis namun tidak diikuti dengan perbaikan sistem dan penambahan fasilitas dan sarana. Berdasarkan berita yang saya baca di sini, Bandara Soekarno Hatta pada tahun 2013 lalu naik satu peringkat dari 9 ke 8 tersibuk di dunia versi Airport Word - media resmi Airport Council International, dengan pergerakan penumpang meningkat dari 60 juta ke 62,1 juta, naik sekitar 3.5%. Menjelang pasar bebas ASEAN tahun depan akan terjadi krisis atau kemacetan operasional Bandara Soekarno-Hatta bila tidak segera diperbaiki.

Sepertinya akan jauh lebih mudah untuk menciptakan Bandara Udara Internasional Baru seperti negara tetangga kita Singapura dan bisa jadi contoh model bagi negara Indonesia. Menurut berita yang saya baca di sini, survey Skytrax menobatkan Bandara Changi Singapura sebagai bandara terbaik no. 1 di dunia (the World's Best Aiport) yang melayani 50 juta penumpang, selama dua tahun berturut-turut (2013 dan 2014). Bandara yang transparan status penerbangannya dengan update terpercaya di situs websitenya, dapat diakses via komputer ataupun mobilephone (smartphone).

Semoga Indonesia segera merealisasikan wajah Bandara Internasional Baru yang nyaman, aman, ramah manusia dan lingkungan, dan handal secara sistem operasional serta transparan.

Salam Terbang!

edrol

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun