Mohon tunggu...
EDROL
EDROL Mohon Tunggu... Administrasi - Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Penulis Lepas, Fotografer Amatir, Petualang Alam Bebas, Enjiner Mesin, Praktisi Asuransi. Cita-cita: #Papi Inspiratif# web:https://edrolnapitupulu.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Papua Memang Bhineka, Tetapi Benarkah Masyarakatnya Ingin Merdeka?

7 Desember 2018   16:17 Diperbarui: 7 Desember 2018   16:54 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Kebhinekaan Papua dan Papua Nugini (sumber: wikimedia.org)

Pendapat ini senada dengan supir taksi maupun pegawai hotel tempat saya menginap terkait kemungkinan masyarakat adat Papua bersatu padu menjadi orang merdeka.

Dugaan Penyebab Insiden Satu Desember
Peristiwa pembunuhan terhadap petugas keamanan dan pekerja proyek diduga berjumlah semntara berjumlah 20 (dua puluh) orang yang sedang membangun koneksi jalan Trans Papua  yakni membangun jembatan penghubung Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi , Kabupaten Nduga, Papua  dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata yang diketuai oleh Egianus Kogoya, menurut keterangan pers pihak Kepolisian RI.

Gambaran alam jalan Trans Papua (sumber:kbr.id)
Gambaran alam jalan Trans Papua (sumber:kbr.id)
Kejahatan dengan kekerasan senjata terhadap para korban yang tak berdaya (tak bersenjata) merupakan kejahatan pembantaian tak berdasar bila dikaitkan dengan adanya salah satu korban memotret acara upacara Papua Merdeka.  

Ketua Kelompok, Egianus Kogoya diduga merupakan faksi atau sempalan Komandan sayap militer OPM (Organisasi Papua Merdeka), Kelly Kwalik yang awalnya beraksi di wilayah Kabupaten Timika juga diduga sebelumnya telah melakukan serangakaian kejahatan sebelumnya di sekitar wilayah Kabupaten Nduga baik terhadap personil keamanan saat pilkada, proyek Trans Papua, maupun penyerangan fasilitas masyarakat seperti sekolah dan puskesmas sepanjang 2017 hingga 2018 ini.

Komandan penerus OPM, Jack Kemong sudah 2012 yang lalu sudah undur dari pergerakan bersama dengan 23 anak buahnya. Lalu bila demikian mengapa masih hidup faksi OPM yang dimotori oleh Egianus Kogoya ini. Bisa jadi kelompok yang sudah tidak ada komandan menjadi tentara bayaran (mercenary) yang didanai oleh kelompok yang sepaham dengan gerakan Papua Merdeka.

Kelompok Kriminal Bersenjata, sempalan OPM (sumber: Antara)
Kelompok Kriminal Bersenjata, sempalan OPM (sumber: Antara)
Nyata kejahatan kelompok Egianus Kogoya ini cenderung dalam rangka menghentikan proses pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Nduga, Papua. Bukan tidak mungkin bisa jadi kejahatan ini adalah perpanjangan tangan dari aktivis Papua Merdeka.

Tak dapat dipungkiri, Papua Merdeka merupakan isu yang senantiasa hidup di tanah Papua. Isu ini juga santer dipromosikan oleh seorang aktivis Papua Merdeka yang saat ini berada di Inggris juga menjabat sebagi Ketua Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka (Demmak) bernama Benny Wenda yang sejak awal mengaku membawa suara masyarakat Papua dan tidak menghendaki adanya otonomi khusus sebagaimana yang saya kutip dari artikel kantor berita BBC. Mungkinkah ada keterlibatannya?

Saya sendiri tidak dapat menduga dalang kejahatan tersebut, yang jelas siapa pun otak atau dalang dari insiden satu desember 2018 yang lalu adalah orang atau sekelompok orang yang berniat jahat  menghambat pembangunan di tanah Papua, mungkin akibat trauma kekerasan di masa lalu atau kepentingan golongan tertentu. 

Jalan Trans Papua (sumber:haipapua.com)
Jalan Trans Papua (sumber:haipapua.com)
Mari kita percayakan pihak pemerintah dibantu dengan kesatuan kepolisian dan TNI dapat memulihkan gangguan keamanan dan pembangunan Trans Papua ini.

Jakarta, 7 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun