Mohon tunggu...
EDROL
EDROL Mohon Tunggu... Administrasi - Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Penulis Lepas, Fotografer Amatir, Petualang Alam Bebas, Enjiner Mesin, Praktisi Asuransi. Cita-cita: #Papi Inspiratif# web:https://edrolnapitupulu.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Polusi Udara Jakarta Mengancam Asian Games 2018

10 November 2017   11:42 Diperbarui: 10 November 2017   11:47 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta setiap hari langit berkabut putih cenderung mengusam menjadi kecoklatan. Saya kerap menemukan langit berkabut polusi ini ketika melintas di atas jalan layang Antasari, Jakarta Selatan  juga saat menumpang pesawat komersial melintasi langit Jakarta sesaat akan mendarat di Bandara Halim Perdanakusumah, ketika siang dan sore hari. Polusi asap kendaraan mendominasi diikuti dengan polusi dari proyek pembangunan jalan, terowongan dan lintasan kereta cepat.

Berdasarkan sebuah kupasan sebuah laman web, kisaran polusi udara harian di Jakarta berada pada ambang 51 hingga 100 AQI(Air Quality Index). Angka ini menunjukkan kualitas udara Jakarta memiliki resiko sedang (moderat) dan cukup beresiko bagi orang yang sensitif terhadap polutan. Untuk dapat melangsungkan perhelatan pesta olahraga, Jakarta harus memiliki kualitas udara pada ambang 0 hingga 50 AQI yang dibutuhkan oleh para atlet yang akan berlaga di Asian Games nanti. Polusi udara Jakarta mengancam Asian Games, kemungkinan bisa berakibat batal karena beresiko bagi para atlet.

Indonesia bisa belajar dari negeri Tiongkok yang melaksanakan perhelatan Olimpiade Beijing tahun 2008 yang lalu. Kota Beijing yang cukup dikenal sebagai kota dengan polusi udara yang buruk, hingga mencapai angka 300 AQI sehingga menyebabkan warganya menggunakan masker polutan bahkan hijrah dari kota tersebut. Beijing menjadi kota darurat polusi udara. Pemerintah Tiongkok ketika itu mau tidak mau mengambil tindakan radikal mengurangi polusi dengan cara memberlakukan genap-ganjil yang mengurangi setengah volume kendaraan, menutup pabrik berbahan bakar batu bara dan memberhentikan proyek infrastruktur. Pemerintah Tiongkok berhasil mencapai standar udara bersih untuk menggelar Olimpiade. 

Walaupun setelah perhelatan Olimpiade, keadaan menjadi memburuk.  Kondisi darurat kota Beijing mengemuka sehingga pemerintah membangun gedung vakum penyedot karbon pada tahun 2016 yang mampu menyedot udara kotor sebanyak 30 ribu meter kubik per jam, membersihkan udara pada skala nanao hingga partikel polutan kecil baik PM 2,5 maupun PM10 untuk selanjutnya setelah bersih dari polutan maka udara bersih dilepaskan lagi. Teknologi penyedot polutan ini mampu menciptakan udara lebih bersih hingga 75 persen di area publik seperti taman terbuka dan area bermain anak , bahkan karbon yang disedot diproses dengan tekanan tinggi selama 30 menit dapat diolah menjadi berlian. Berlian tersebut diikat dengan cincin yang disebut smog-free ring.Dengan membeli cincin ini, donatur menyumbang 1000 kubik meter untuk udara bersih.

Bangunan penyedot polusi udara atau Smog Vacuum Cleaner di Beijing(sumber: https://pbs.twimg.com)
Bangunan penyedot polusi udara atau Smog Vacuum Cleaner di Beijing(sumber: https://pbs.twimg.com)

Smog-Free Ring (sumber: https://www.theurbandeveloper.com)
Smog-Free Ring (sumber: https://www.theurbandeveloper.com)
Rekayasa teknologi yang mampu meningkatkan kualitas hidup manusia kota Beijing ini patut diadopsi untuk kota polusi Jakarta ke depannya, diletakkan di taman kota, RPTRA, kawasan industri rawan polusi. 

Asian Games ke-18 yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia di kota Jakarta dan Palembang tidak hanya perhelatan olahraga, namun juga etalase Indonesia yang sesungguhnya. Tentunya bangsa Indonesia tak ingin dikenal dengan ibukota negara yang kumuh dengan polusi udara langit Jakarta. Indonesia tentunya ingin dikenang sebagai penggerak Energy of Asiayang mengedepankan kualitas udara bersih yang senantiasa terjaga, tak hanya keindahan alam, keberagaman masyarakat dan bangunan indah  kota metropolitannya. Masih ada 280 hari lagi menuju Asian Games 2018 yang akan berlangsung mulai tanggal 18 Agustus 2018 mendatang.

Jakarta, 10 November 2017

Salam Energi Udara Bersih

Edrol

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun