Dunia era informasi sudah berada di genggaman tangan. Kemudahan mengakses dunia maya melalui mobile phone, mobile-tablet entah akun sosial media, transaksi perbankan, tukar menukar media gambar dan video.
Semua tampilan pada web site  layar komputer desktop  sudah hampir selaras  dengan tampilan mobile-phone. Khususnya kaum hawa tak pernah lepas mobile phone dari genggaman tangan bahkan hingga di tempat tidur sekalipun. Dunia mobile dan media sosial sudah menjadi kebutuhan primer dunia informasi.
Kalau kaum usia dewasa kisaran 25 tahun hingga 45 tahun dapat menyikapi informasi dunia mobile atau maya dengan pilihan yang kritis semacam ada sistem perlindungan diri terhadap informasi laten berbahaya seperti hiburan biologis/ orientasi seks, hiburan permainan taruhan, perdagangan barang impor berbahaya.
Untuk usia 25 tahun ke bawah, usia rentan dalam memilih dan bertukar informasi dunia mobile dan dunia maya. Tak pelak banyak kejadian pelecehan seksual, prostistusi maya remaja hingga pembunuhan terhadap gadis remaja hingga janda akibat kebebasan ekspresi yang berlanjut kepada transaksi seksual, kekerasan seksual dunia nyata (saat kopi darat).
Yang menjadi perhatian saat ini adalah anak-anak usia sekolah dasar saat ini telah mengalami mutasi psikologi dimana media elektronik telah menjadi contoh bahwa berpacaran bahkan bercinta menjadi suatu kebanggaan tersendiri, menjadi layaknya orang dewasa atau bertindak sebagai pasangan suami istri bohongan di publik. Peningkatan penyalah gunaan alat kelamin bahkan pelecehan seksual meningkat jadi kekerasan seksual di usia anak hingga remaja mengkhawatirkan.
Untuk itu sebagai pembina anak atau sahabat anak  atau anggota keluarga yang punya anak atau bangsa Indonesia pada umumnya yang ingin generasi anak muda menjadi sehat dan bertanggung jawab, sudah selayaknya pendidikan kesehatan penggunaan teknologi informasi perlu disebarkan luas sejak dini, entah itu informasi perkembangan psikologis atau biologis yang mencegah pelecehan seksual terjadi atau kejahatan lainnya seperti penipuan online.
Saatnya untuk bijak menghadapi kebebasan ekspresi di dunia mobile atau dunia maya seperti:
1. Mengajarkan mengenalkan fungsi  dan pentingnya menjaga alat kelamin sejak usia 4 tahun kepada anak.
2. Mengajarkan kegunaan teknologi komunikasi dan cara memilah informasi dari web site terpercaya atau yang rating/ penilaian sehat
3. Mengenal sahabat anak entah dunia nyata maupun dunia maya sehingga dapat menelusuri komunikasi anak dengan orang lain di dunia maya.
4. Menggunakan jasa konsultan Teknologi Informasi yang menangani pencegahan dan sehat internet untuk anak dan menanamkan aplikasi proteksi  pada mobile phone, mobile device,  komputer jinjing atau tablet guna waspada terhadap indikasi kejahatan dunia maya.