Mohon tunggu...
EDROL
EDROL Mohon Tunggu... Administrasi - Petualang Kehidupan Yang Suka Menulis dan Motret

Penulis Lepas, Fotografer Amatir, Petualang Alam Bebas, Enjiner Mesin, Praktisi Asuransi. Cita-cita: #Papi Inspiratif# web:https://edrolnapitupulu.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Darurat Politik Pra Pemilihan Umum 2014

10 Januari 2014   18:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:57 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau boleh beranggapan mengamati intensitas pertempuran celoteh politik dan hukum khususnya ranah tindak pidana korupsi, semua pejabat atau petinggi partai politik lebih cenderung sibuk mengelola publisitas atau opini publik dan pencitraan partai atau personil partai.

Menjelang pemilu 2014 ini, partai politik sibuk mengkampanyekan kekuatan publikasi partai dan calon penguasa. Rekam jejak boleh dikatakan jarang dipublikasikan layaknya iklan produk air dalam kemasan yang terkenal, yang menjelaskan proses pemurniannya secara saintifik dan detail.  Itulah mungkin mengapa kasus tindak pidana korupsi yang melibatkan pengurus partai cenderung agak diredamkan atau dikacaukan dengan kasus yang tak relevan di media massa guna mengaburkan fokus permasalahan.

Saya pikir zaman sudah sangat berkembang, iklan kampanye kesejahteraan rakyat yang ramai dikumandangkan di media elektronik dan media cetak sudah basi. Hal yang sama sudah dilakukan berulang-ulang kali di pemilu sebelumnya, tentunya hasilnya akan sama. Seperti ungkapan ilmuwan besar, hanya orang gila yang mengharapkan hasil yang berbeda namun tindakannya masih sama.

Partai politik sudah masuk ke dalam area darurat dimana komunikasi politik yang dahulu sudah usang. Komunikasi yang baik dengan masyarakat adalah lebih banyak promosi tindakan mengangkat kesejahteraan rakyat daripada promosi omong kosong di seminar publik atau forum diskusi televisi.

Ditengah mengalir derasnya impor barang komoditas dan mega proyek infrastruktur tahun 2014 ini dan belum memadainya sistem kontrol anggaran dan penyelenggaraan birokrasi maka kemungkinan kebocoran anggaran sudah hampir dipastikan terjadi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa proyek tersebut adalah ladang uang bagi mesin politik pengurus partai.

Kiranya para pimpinan partai politik dapat segera mendapatkan pencerahan untuk membangun kemajuan bangsa semata bukan lagi memakmurkan kekayaan pengurus partai atau penguasa.

Salam Hangat,

Edrol

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun