Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tutup Pintu Belakang Buka Pintu Depan

3 Januari 2017   18:58 Diperbarui: 3 Januari 2017   19:07 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 Pagi membuka hari
 Untuk apa terburu-buru
 Pesan sang grabber yang bernama Sabarulloh itu
 cuma tiga kata sebelum berlalu
 Ingat Allah, Ingat Allah dan Ingat Allah
 lebih damai daripada mendengar pesan dalam prosesi tadi

 Tahun ini diawali dengan pesan spiritual
 dan begitu kerdilnya semua keinginan itu
 Sudah cukuplah berjalan di menara semu itu
 Jika tiada pesan bahagia dan damai yang di raih
 Tersia-siakan waktu
 Tersia-siakan laju
 Tapi tiada boleh sesal berlagu

 Seharusnya pesan  siaga engkau baca di gerbang pertama
 Tapi sudahlah ingat pesan sang grabber tadi
 Allah lagi, Allah lagi, Allah terus
 Sudahlah Tutup pintu belakang dan buka pintu depan
 Sambut hangat perdamaian

 waktu terbaikmu telah tiba,
 Ada skenario luar biasa membuka kisah

 #Puisi-PuisiEdridaPulungan
 #PoetryForPeaceandSoul

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun