Saya beruntung sekali bertemu Pak Jusuf Kalla dan Bu Mufidah dalam perhelatan Islamic Book fair yang diadakan di Istora pada Hari Jum’at tanggal 7 Maret 2014 dalam acara talkshow buku Athirah yang ditulis Alberthien Endah yang berkisah tentang bunda Jusuf Kalla yang juga dihadiri Pak Dadan Ridwan dari Nourabooks.
Dalam buku itu dijelaskan banyak penggalan kisah ketauladan dari Emma (panggilan Pak JK untuk Ibunya) tentang pelajaran hidup yang dijadikan Pak JK sebagai pengalaman berharga dan bekal kehidupannya. Dalam buku itu dijelaskan kesabaran seorang perempuan bernama Athirah saat harus merelakan suaminya menikah lagi. Namun ternyata cinta abadi selalu kembali dalam waerna yang berbeda. Silahkan dibaca bukunya. Menarik, mengugah, melankolis dan hangat.
Dalam talkshow tersebut juga ada beberapa pertanyaan yang disampaikan ke Bu Mufidah dari hadirin namun beliau malu-malu menjawabnya sehingga dijawab oleh Pak Jusuf Kalla. Saya jadi makin penasaran mendengarkan suara beliau. Akhirnya saya mendapatkan pertanyaan yang cukup menarik dan alhamdulillah Bu Mufidah menjawabnya langsung walau awalnya malu-malu. Dan rasanya bahagia sekali mendapat jawaban langsung dari beliau.
“ Istri saya memang pemalu, tapi beliau dan Ibu saya adalah dua perempuan yang cukup berjasa dalam kehidupan saya” jawab Pak JK
Pertanyaan saya adalah :
1.Assalamu alaikum ww. Selamat Siang Pak JKbeserta Bu Mufidah dan Pak Deden. Saya menegnal Bapak dari biografi Bapakbahwa Bapak aktif dalam bidang kemanusian melalui PMI, pemberdayaan masjid dan juga perdamaian dunia, tapi apakah Bapak mencintai puisi?
( semua hadirin langsung gerr dan terseyum, begitu juga dengan Bu Mufidah dan Pak JK)
2.Untuk Bu Mufidah bagaimana rasanya mendampingi Pak JK yang berbeda adat karena Ibuminang sedangkan Bapak dari Bugis ?dan saat Bapak menjadi pemimpin nomer 2 di negeri ini, apakah banyak suka dukanya dan Bagaimana Ibu menjalaninya?
( semua tersenyum begitu juga Pak JK, firasat saya Bu Mufidah pasti menjawab. Karena saya bertanya dari hati J)
Semua hadirin tepuk tangan dan menanti jawaban dari Pak JK dan Bu Mufidah
Beginilah kira-kira jawaban Pak JK
1.Soal Puisi saya termasuk suka puisi, sesekalinya saya membuat puisi saat penerbangan menuju Poso, ketika ada 500 orang tewas waktu itu dan saya akhirnya menulis puisi tersebut dengan judul Ambonku, Ambon Kita Semua"
Dan Beginilah jawaban Bu Mufidah
2.Saya itu fokus mengurus rumah tangga dan keluarga, urusan pemerintahan tidak pernah saya campuri. Dan jawaban Bu Mufidah tersebut ditambahkan oleh Pak JK" ya saya juga dirumah ngobrol dengan anak-anak, istri, cucu, sambil nonton tak pernah bicara negara, jika tidak bisa gawat, "seloroh Pak JK, yang disambut gelak tawa hadirin. Dan itu sekali saya buat seumur hidup saya, sampai sekarang tak pernah lagi.Saya pun tak tahu kenapa saya bisa menulis puisi itu.
Saya langsung cari puisi Pak JK di Google dan inilah potongan puisi belia yang dibuat padapada 7 September 2004 didalam pesawat dalam perjalanan menuju ambon, berikut puisi Pak Jusuf Kalla dalam acara dialog budaya dengan para seniman dan budayawan di Jakarta danpusis tersebut bisa langsung dilihat dari videonya melalui link dibawah ini
http://video.news.viva.co.id/read/4890-jk_bacakan_puisi_di_hadapan_budayawan
Ambonku, Ambon Kita Semua