Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Ibu Matahari, Mata Airmu

14 September 2016   10:11 Diperbarui: 14 September 2016   23:54 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Ibu yang menggendong anaknya di Pantai. | Sumber Ilustrasi: Klinik Fotografi KOMPAS

Beruntungnya seorang perempuan  
jika kelak dia menjadi ibu
sang rahim keberanian  
sang rahim ketabahan
sang rahim kesucian

Ibu adalah matahari dan mata air bagi anak-anaknya
Ia Memberi sinarnya dalam terang    
Ia Mengalirkan bening
Meneguhkan pijakan anaknya di kala ragu  
Melafazkan kata-kata semangat  
dan bukan membangun lemahnya

Ia mengayom tumbuh kembang putra-putrinya
dalam riuhnya zaman
dalam taruhan kekaguman
Ia menerima ketidaksempurnaan di setiap waktu
berjiwa besar dan tegar
Ia lah sang matahari  dan mata airmu
Ada dan tiada seseorang yang mendampinginya
Ia tetap kuat, tabah dan damai

kadang dia menahan tangisnya
membawa semua dukanya dalam doa
mengayom letih dan lelah yang tiada terkira

seorang ibu  telah terprasastikan dalam doa
seperti kisah rasululloh
yang mengangkat derajat seorang ibu
ibumu
ibumu
ibumu
sayangi dia
dan syurga di bawah kakinya
namun mungkin juga di dalam hatinya

Ibu yang selalu menerima tuntutan
harus selalu sempurna
padahal ia juga
merindukan bening dan hening
dari sungai-sungai yang tenang
dari gunung-gunung yang terjal
setelah mengalirnya mata air disana
setelah terbitnya sinar disana

untuk Ibuku, Ibu di negeriku dan ibu di seluruh dunia
doakan diriku kelak menjadi Ibu

Nusantara V Senayan, 14 september 2016

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun