Wahai jiwa
 Telah jernihkan dirimu dalam perjalanan waktu
 Mungkinkah telah membuatmu berubah warna
 Beningkah ia
 Keruhkah ia
 wahai jiwa
 yang sering disebut-sebut
 dalam kalamNya selepas insan menjemput maut
 Jiwa-jiwa yang tenang
 yang akan kembali pada Tuhannya
 Namun jiwa yang tenang itu dimanakah berada
 di dunia yang menawakan dua tiket
 yang terhadir dalam satu keputusan
 atau jiwa itu juga mengalami perjalanannya sendiri
 Ketika jiwanya  mencari aura separuh jiwa lainnya untuk berdampingan dalam perjalanan singkat
 hingga sempurnalah oase jiwa
 Sang sufi  berkata jiwa yang tenang itu
 Meski dipikul badai dia tak terlerai
 Seperti rumput dia tetap lembut
 Meski dipikul ribut dia tak terhanyut
 Mungkinkah karena jiwa yang tenang
 bagai oase di padang pasir
 dimanapun semua kekeruhan bermuara
 keikhlasan akan menjernihkannya
 untuk setiap insan yang mencari oase jiwanya
 Jakarta, 24 Januari 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H