Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Terakhir dari Anatolia

19 Juli 2016   18:26 Diperbarui: 20 Juli 2016   13:18 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kupandangi wajahmu yang teduh
Seperti derai derai daun lusuh
yang lembut disapa angin dan jatuh 

Engkau lelaki dari Anatolia
Yang merangkai bait puisi untukku
Dengan mengukir namaku dikursi kayu  
Saat pertemuan kita yang ketujuh
Di anatolia kota kecilmu 

Engkau lelaki terakhir dari Anatolia
Yang merindukan kembali masa kecilmu
Yang penuh kisah klasik  
sang pujangga dan raja
Namun akhirnya kau pergi  
Membawa luka dan mimpi  
yang tertunda selepas sunyi 

Engkau lelaki terakhir
Cintamu tak berbalas bahagia
Hanya kisah yang kuterima
Bahwa aku mengaguminya
dari bait puisi

Seorang lelaki terakhir
yang telah pergi dari Anatolia
dengan meninggalkan sebait puisi sepi
tentang daun daun jatuh di Anatolia
Selepas senja berpelangi

Senayan, 18 juli 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun