Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kartini dari Timur Indonesia

21 April 2016   20:17 Diperbarui: 21 April 2016   23:51 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption=" Ilustrasi : Photo perempuan pengrajin tenun ikat, desa teun Baun, Kabupaten Kupang, NTT doc. Edrida"][/caption]

Menjelang senja di Timur Indonesia
 Matahari begitu hangat
 Ada senyuman para perempuan-perempuan perkasa
 Berjalan melewati hamparan tanah yang luas
 Sabana yang indah dan matahari yang terik
 Pohon-pohon pun mulai meranggas
 Namun tidak jiwa mereka


 Mereka tekun dan lincah
 Bangun di pagi hari
 Menjaga anak, memberi makan ternak dan menenun
 Benang yang sudah dikeringkan dengan warna tanaman nila


 Tak mungkin mereka hanya berdiam diri
 Mengingat anak yang akan sekolah
 Mereka perempuan penenun pun menjemput mimpi
 dengan membawa bulir kapas-kapas putih
 yang sudah dipetik dalam keranjang
 untuk dibuat menjadi benang
 Mereka terus berjalan beririringan
 sambil bernayanyi bersama
 dengan langkah yang ringan

 Mereka perempuan di separuh usia
 yang terus setia dengan jemarinya
 duduk diberanda rumah mengikat benang
 dan mnegikat harapan


 Kemarin mereka menenun bersama
 juga banyak anak-anak disana
 yang ingin selalu berada disamping ibu mereka
 Ada juga perempuan yang cukup usia
 tak ada nonan-nona manis disana
 Mungkin mereka berebut mencari kerja di kota
 karena toh setiap orang berhak hidup layak sejahtera


 Namun perempuan-perempuan di tanah air beta
 Selalu punya kisahnya sendiri
 Mereka tiada mengeluh
 Mereka kuat dengan semangat yang utuh
 Mereka berbuat semampu mereka
 Meski banyak penghalang dan cibiran
 Mereka adalah sosok perempuan
 yang sejatinya ditakdirkan jadi ibu peradaban
 dengan cinta dan cita-cita setia
 Mereka hadir menjadi  perempuannya Indonesia
 coba lihat dimanakah mereka berada

Taman Renungan Soekarno, Ende, 20 April 2016 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun